Unnes Gelar Pemilu Mahasiswa Bersistem Online, Di Setiap Bilik Suara Ada Laptop
Komisi Pemilihan Umum Keluarga Mahasiswa (KPU KM) Unnes menyediakan 44 tempat pemungutan suara (TPS).
Penulis: akbar hari mukti | Editor: abduh imanulhaq
Laporan Reporter Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menggelar Pemilihan Raya (Pemira) secara online, Rabu (14/12/2016).
Pemira bertujuan memilih Presiden Mahasiswa, Wakil Presiden Mahasiswa, Ketua Himpunan Mahasiswa serta anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) di tingkat universitas, fakultas, dan jurusan.
Pemungutan suara dibuka pukul 08.00, baru akan ditutup pukul 17.00 WIB.
Durasi waktu yang panjang agar mahasiswa dapat menggunakan hak pilihnya.
Komisi Pemilihan Umum Keluarga Mahasiswa (KPU KM) Unnes menyediakan 44 tempat pemungutan suara (TPS).
Di tiap-tiap bilik suara, ada satu laptop sebagai fasilitas pemberian suara.
Sebanyak 42 TPS di kampus Sekaran, satu di kampus Ngaliyan, dan satu lagi di kampus Tegal.
Jumlah pemilih mencapai 30.593 orang.
"Hingga saat ini, sudah ada 13.180 pemilih. Kami selaku KPU akan mengawasi jalannya pemilihan hingga pelantikan nanti," ujar Ketua KPU KM Unnes, Agung Pambudi.
Ia membeberkan terkait penggunaan sistem online dalam Pemira kali ini.
"Jadi di tiap-tiap bilik ada satu laptop. Pada layar sudah ada gambar calon yang akan dipilih. Dipilih satu sesuai pilihan masing-masing, lalu klik ok," jelasnya..
Ia berharap penggunaan ini akan meminimalkan kecurangan.
"Kami juga ingin melalui sistem yang unik ini, pemilih antusias ke TPU. Jadi angka golput bisa ditekan," tuturnya.
Hanif Ainur Azis, seorang pengawas Pemira, melihat minat pemilih lebih besar dibandingkan sebelumnya.
"Di tingkat fakultas, pemilihan berjalan lancar. Saya yakin pemilihan ini akan berjalan lancar tanpa hambatan," tutur mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan tersebut.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr Bambang BR menghimbau mahasiswa menggunakan hak pilihnya.
"Menurut saya, jelas momentum Pemira adalah adalah sarana belajar berdemokrasi. Agar proses tersebut berjalan lancar dan sehat, mahasiswa harus mau berpartisipasi dalam acara ini," ujar Bambang. (*)