Lokalisasi Koplak Jaran yang Kondang di Grobogan Itu Kini Telah Dihancurkan
Berakhir sudah keberadaan Lokalisasi Koplak Jaran, Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Kamis (22/12/2016)setelah PT KAI menertibkannya.
Penulis: puthut dwi putranto | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Berakhir sudah keberadaan Lokalisasi Koplak Jaran, Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Kamis (22/12). PT Kereta Api Indonesia (KAI) menghancurkan puluhan bangunan permanen yang masih tersisa dengan mengoperasikan satu alat berat di komplek bisnis esek-esek yang fenomenal sejak puluhan tahun itu.
Sebanyak 300 personil gabungan dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, dan PT KAI diterjunkan untuk mengawal berlangsungnya eksekusi di bekas stasiun lama tersebut.
Selama ini, Lokalisasi Koplak Jaran sudah kesohor bagi masyarakat Grobogan. Selain dianggap meresahkan karena tak jauh dari unsur kemaksiatan, kondisi komplek yang berlokasi di jantung Kota itu terhitung kumuh.

PT KAI bersama tim gabungan menggusur lokalisasi Kandang Koplak di Purwodadi Kabupaten Grobogan, Kamis 22 Desember 2016.
"Saya setuju dibersihkan saja. Selain PSK (pekerja seks komersial), banyak preman bersarang di sana. Mengotori warga Purwodadi saja. Tidak baik bagi perkembangan anak-anak kami. Lokalisasi Koplak Jaran juga menjadi biang penularan HIV/AIDS di Grobogan sesuai data Dinkes," kata Suwito, tokoh masyarakat Jetis, kepada Tribun Jateng.
============POIN ===============
= Sebanyak 300 personil gabungan dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, dan PT KAI diterjunkan untuk mengawal eksekusi di komplek Lokalisasi Koplak Jaran.
= Selain dianggap meresahkan karena tak jauh dari unsur kemaksiatan, kondisi komplek yang berlokasi di jantung kota itu terhitung kumuh.
= Komplek Koplak Jaran dulunya merupakan kawasan Stasiun Purwodadi yang kemudian dimanfaatkan masyarakat karena sudah tidak beroperasi.
================================
Sementara itu ratusan penghuni koplak jaran yang masih bertahan terlihat pasrah meski sempat memberikan upaya penghadangan kepada petugas.
Saat petugas datang, mereka membentangkan beberapa spanduk yang bertuliskan permintaan supaya penggusuran urung dilakukan. Mereka juga berorasi melalui pengacara yang disewanya.
Sayang, langkah mereka tak mendapat respon dari PT KAI. Ratusan petugas langsung merangsek masuk diikuti laju satu alat berat. Aksi saling dorong terjadi, tetapi hanya beberapa menit.

PT KAI bersama tim gabungan menggusur lokalisasi Kandang Koplak di Purwodadi Kabupaten Grobogan, Kamis 22 Desember 2016.
Tangisan serta teriakan amarah kental terasa di lokasi. "Allah Hu Akbar... Allah Hu Akbar.. Tolong jangan hancurkan rumah kami. Kami tak punya tempat tinggal," tangis Sri Maryati, penghuni Koplak Jaran.
"Kalian semua tak punya otak. Bagaimana dengan nasib kami? Kami sudah puluhan tahun hidup hingga beranak pinak di sini. Ya Allah... jangan hancurkan bangunan kami," tangis Sri Wahyuni, seorang pramuria komplek Koplak Jaran.
Manfaatkan lahan kosong
Komplek Koplak Jaran dulunya adalah kawasan Stasiun Purwodadi. Karena stasiun tua itu sudah tidak beroperasi lagi, dalam perkembangannya jamak masyarakat yang memanfaatkan lahan kosong di sana untuk aktivitas perekonomian. Mulai dari kios sembako, warung nasi, tempat karaoke, prostitusi hingga rumah.
"Semula pada 30 tahun yang lalu, kawasan ini masih berupa rawa. Kami lalu patungan menguruk menggunakan tanah. Sebelum ada lokalisasi, kami sudah terlebih dulu ada. Para penghuni di sini rata-rata bukan orang Grobogan. Banyak pendatang dari daerah lain," kata Endang Sriyati, pedagang nasi di komplek Koplak Jaran.
Warga Kuripan, Purwodadi itu, menuturkan, ada 50 pedagang yang mendirikan kios permanen berukuran 6x7 meter di komplek Koplak Jaran. Mayoritas pedagang satu per satu sudah terlebih dahulu hengkang usai diberi surat peringatan oleh PT KAI pada awal Oktober lalu.

PT KAI bersama tim gabungan menggusur lokalisasi Kandang Koplak di Purwodadi Kabupaten Grobogan, Kamis 22 Desember 2016.
"Saya harap semua penghuni komplek Koplak Jaran yang digusur diperhatikan. Setiap bulan, setiap pedagang harus setor Rp 350 ribu kepada seorang petugas yang mengaku dari Dinas Pasar. Belum lagi bisnis lain harus setor juga," jelasas Endang.
Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi IV Semarang, Edy Koeswoyo menjelaskan, dalam kurun sepekan ini, pembersihan bangunan permanen di komplek Koplak Jaran ditargetkan sudah rampung.
"Segera saja kami selesaikan pembersihan bangunan di Koplak Jaran. Silakan jika mau menggugat, karena ini memang tanah PT KAI," tandasnya. (tribunjateng/putut)