Korban Banjir Kendal Ini Tak Mau Pindah Walau Rawan Longsor, Karena Alasan Ini
Jukeri (45) nampak membersihan lantai rumah dan perabotan dari sisa-sisa lumpur air sungai Blukar di Desa Sojomerto,
Penulis: dini | Editor: Catur waskito Edy
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dini suciatiningrum
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL -- Jukeri (45) nampak membersihan lantai rumah dan perabotan dari sisa-sisa lumpur air sungai Blukar di Desa Sojomerto, Kecamatan Gemuh yang meluap, pada Minggu (15/1) malam.
Jukeri memilih bertahan meski rumahnya yang berada pinggir sungai meskipun rawan longsor.
"Saya belum ada niat untuk pindah rumah karena rumah ini memiliki sejarah bagi saya," ungkapnya.
Jukeri mengatakan bencana tersebut bukan kali pertama. Sehingga, dia tidak begitu risau. Menurutnya, banjir yang datang masih dibatas kewajaran belum sampai merendam rumah.
Khumaedi (40) warga Dudun Klantung RT 6 RW 5 DesaSojomerto juga memilih bertahan meski lokasi rumah rawan longsor.
Khumaedi tidak tau harus pindah kemana apabila rumahnya terkena gerusan sunga Blukar, karena tidak memiliki tanah ditempat lain.
Sementara ini, dia ingin membuat membuat pondasi yang kuat agar aman dari gerusan sungai jika banjir.
"Jarak tepian sungai dengan rumah kurang dari setengah meter, karena saya tidak memiliki tanah lain apalagi rumah di tempat lain makanya saya tetap bertahan," ujar Khumaedi.
Khumaedi tidak sendiri, dia bersama tujuh tetangganya yang berada di tepian sungai dan kritis tetap bertahan.
"Rumah milik Pak Bejo, Jukeri, Sumani, Suroso, Sukei, Jukeri, Cahyono dan Remin bertahan, namun dua tetangga saya Kaslan pindah ke Kalimantan dan Andi Subkhan pindah ke Kecamatan lain,"lanjut Khumaedi.
Sementara itu, kepala BPBD Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, Sigit Sulistyo, menjelaskan saat ini lokasi sudah berangsur-angsur normal sebab banjir akibat luapan sungai Blukar cepat surut.
"Sungai meluap karena hujan terus turun di wilayah tersebut, jadi lintasan saja yang cukup deras sehingga meluber di pemukiman," ujarnya
Sigit berharap agar masyarakat tanggap terhadal bencana dengan memberikan info sehingga pihaknya langsung sigap.
"Kami juga ada tim reaksi cepat manakala ada bencana," paparnya. (*).