Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jalan Utama Dusun Jeruk Wangi Sepanjang 700 Meter Tertimbun Longsor

Ada satu unit excavator yang dioperasikan di garis depan. Alat berat itu difungsikan sebagai pembuka jalan yang terendap material tanah

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
Satu unit excavator dioperasikan untuk pembersihan jalan yang tertimbun longsor di kawasan Dusun Jeruk Wangi, Wirogomo, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Senin (30/1/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Ratusan orang bergotong royong membersihkan material longsor yang mengendap di jalan utama wilayah Dusun Jeruk Wangi, Desa Wirogomo, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Senin (30/1/2017) siang.

Ada satu unit excavator yang dioperasikan di garis depan. Alat berat itu difungsikan sebagai pembuka jalan yang terendap material tanah, batu dan batang pohon yang tumbang.

Di belakang excavator, ada barisan para warga yang membawa sekop, cangkul dan semprotan air. Mereka secara berkelompok menyeka aspal dari endapan lumpur.

Untung cuaca bersahabat. Saat giat pembersihan material longsor, matahari tak terlalu terik. Mendung yang sempat menggantung di lokasi itu berlarut pudar.

"Penyebab longsor ini lantaran tingginya curah hujan hari Sabtu (28/1/2017) lalu," terang Kapolsek Banyubiru, AKP Akhwan.

Untuk mengurangi beban warga, Akhwan pun menginstruksikan belasan personelnya turut kerja bakti pembersihan longsor. Para personel dibekali alat sekop dan sepatu boots.

Kepala Desa Wirogomo, Suwignyo berujar material longsor berasal dari tebing di lereng Gunung Kelir. Ketinggian tebing itu sekitar 700 meter.

"Panjang jalur yang tertutup juga 700 meter. Cukup jauh. Ini menyita banyak tenaga," tuturnya.

Suwignyo mengeluhkan perubahan fungsi lahan liar menjadi produktif di kawasan tebing. Semestinya, prosentase lahan produktif lebih sedikit dibanding lahan liar. Ia akan menertibkan penggunaan lahan di area tersebut.

Peristiwa itu sempat mengisolasi ratusan warga di dua dusun. Dusun Jeruk Wangi dan Pulik. Para warga tak dapat beraktifitas dalam dua hari, sejak Minggu dan Senin (29-30/1/2017).

"Ya tadi terpaksa ada anak-anak yang tak dapat masuk sekolah. Mau lewat mana? Jalan tertutup longsor," terang Suwignyo.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Heru Subroto berkata longsor susulan kemungkinan terjadi, bila cuaca masih ekstrem. Pantauannya selama giat pembersihan, masih ada sisa-sisa material longsor meluncur dari tebing.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak desa. Solusinya, harus ada terasiring. Upaya ini untuk meredam luncuran longsor dari tebing," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved