Icip icip Kuliner
Menikmati Cinta Dalam Sepotong Roti sambil Nonton Film, Silakan Ke Clapper Movie Cafe Semarang
Anda penyuka film dan kuliner? Kafe unik yang satu bisa jadi pilihan tepat untuk memuaskan kedua hobi tersebut
TRIBUNJATENG.COM - Anda penyuka film dan kuliner? Kafe unik yang satu bisa jadi pilihan tepat untuk memuaskan kedua hobi tersebut.
Di Semarang, terdapat kafe yang bertemakan serba film yang bernama Clapper Movie Café.
Berbeda dengan bioskop yang terbatas pada pop corn dan minuman ringan, di sini Anda bisa menyaksikan film-film pilihan dari berbagai genre seperti action, romantis, komedi, sains fiksi dan lainnya ditemani dengan variasi makanan yang lebih beragam.
Berada di Kawasan Banyumanik, Semarang, Clapper Café berkonsep minimalis dengan penggunaan box kontainer yang menjadi ciri khas.
Di dalamnya terbagi menjadi dua bagian atas dan bawah. Bagian atas menjadi satu dengan container dan bagian bawah merupakan mini studio dimana pengunjung bisa menonton film pilihan sambil menikmati sajian kuliner yang tersedia.

Nara Nugroho, salah satu dari pemilik Clapper Movie Café mengatakan, paduan konsep film dan kafe ini merupakan hal yang baru di Semarang. Kehadiran Clapper Café tidak lepas dari kegemarannya nongkrong dan menonton film.
“Pemiliknya ada tiga orang. Dari kami semua memang suka nongkrong dan menonton, lantas kepikiran kenapa tidak coba memadukan dua hal tersebut, bikin kafe yang bisa nonton film. Akhirnya kita bikinlah Clapper Café ini,” ujar Nara.
Nama Clapper sendiri dipilih karena mewakili unsur perfilman yang terdengar lebih akrab ditelinga.
Clapper merupakan alat penyelaras audio dan visual dalam sebuah produksi film yang berbetuk papan kotak dengan detil-detil tulisan yang berkaitan dengan produksi film yang dilakukan.
Mengusung tema movie café, tentunya membuat kafe ini dipenuhi dengan segala pernak-pernik film. Masuk ke dalam terlihat sebuah proyektor yang cukup besar dengan jejeran sofa-sofa di depannya.
Bagian ruangan ini memang layaknya sebuah mini studio dengan beberapa poster-poster film terpampang didinding menambah kesan klasik di kafe ini. Fasilitas yang dimiliki cukup lengkap yakni Wifi dan Toilet.

Ada juga rak-rak yang berisikan dvd-dvd film, buku-buku , komik dan majalah yang berderet rapi. Untuk buku sendiri tidak semuanya bertemakan film, terdapat juga buku-buku bertemakan ilmiah lainnya.
Menurut Nara, dvd dan buku-buku yang dipajang banyak yang merupakan koleksi pribadinya. Oleh karena itu pengunjung dibebaskan membaca dan dibolehkan meminjam jika memang tertarik.
Magnet utama dari kafe ini adalah pemutaran film itu sendiri. Nara menuturkan, film-film yang diputar biasanya masuk dalam satu tema tertentu.
“Kita ada penjadwalan untuk pemutarannya. Biasanya memang terkait dengan satu tema tertentu, semisal ada hari kanker sedunia, itu kita putar film-film yang bertemakan kanker atau memang lagi ada tema lain ya kita putar film-film yang berkaitan dengan tema tersebut,” tutur Nara.
Pemutaran film di Clapper biasanya dimulai pada pukul 19.00. Pemutaran film di jam tersebut disesuaikan dengan tema yang sedang berlangsung. Untuk pukul 21.00 keatas, ditambahkan Nara, film yang diputar bebas dipilih oleh pengunjung.
“Kalau jam 21.00 keatas bebas tidak terkait dengan tema, tapi karena kita menggunakan jaringan Netflix jadi pilihannya hanya yang terdapat disitu. Sebisa mungkin kita tidak memutarkan film hasil downloadan,” tambah Nara.
Ke depannya, Pria yang juga lulusan jurusan perfilman tersebut akan menghadirkan fasilitas baru di Clapper Café. Ia akan menambah satu mini studio lagi, sehingga dua film bisa diputarkan secara dalam waktu yang bersamaan.
Tidak hanya aksesori yang serba film, menu-menu yang dihadirkan juga tidak lepas dari embel-embel film.

Seperti The Godfather Espresso, Men In Black Americano, Hachiko Ocha, Milo Godzilla, Cinta Dalam Sepotong Roti, Kopi Tubruk Warkop DKI dan lain sebagainya.
Penamaan ini menurut Nara sengaja dipilih karena sesuai dengan konsep movie café. Meskipun begitu ia tetap menjelaskan maksud dari penamaan tersebut jika ada pengunjung yang bertanya.
“Justru itu yang kita harapkan. Jadi dengan bertanya ada interaksi, kita dengan senang hati menjelaskan kenapa nama ini dipilih, misalkan Godfather Espresso itu diambil dari nama film The Godfather, Hachiko Ocha diambil dari nama film Jepang. Jadi seperti berbagi ilmu juga,” jelas Nara.
Untuk makanan terdapat menu Ramen Burger yaitu penggunaan mie ramen sebagai pengganti roti bun. Kentang, roti, oreo goreng dan lainnya. Clapper juga akan menambahkan menu baru yakni variasi mi instan dan spaghetti.

Range harga menu sendiri mulai dari Rp 8 ribu – Rp 27 ribu. Kafe yang terletak di Jalan Jati Raya No 51, Banyumanik Semarang ini juga kerap mengadakan acara bincang-bincang dengan mengundang pembicara tertentu.
Clapper Movie Café Buka mulai pukul 17.00 – 03.00 (Maulana Ramadhan/magang tribunjateng)