Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisah Hidup Petinju Legendaris Ellyas Pical Akan Difilmkan, Produsernya Artis Cantik Ini

Elly berjuang dari kota kecil Saparua di Maluku Tengah. Di sana dia merintis karier dari nol hingga prestasi dunia.

Editor: abduh imanulhaq
KOMPAS.COM/NUGYASA LAKSAMANA
Ellyas Pical (kedua dari kanan) berfoto bersama Menpora Imam Nahrawi (kanan) dan Olga Lydia (kiri) di rumahnya, Jumat (10/3/2017). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Masih ingat Ellyas Pical?

Produser film Olga Lidya berencana mengangkat perjalanan hidup petinju legendaris Indonesia itu dalam layar lebar.

Rencana itu disampaikan Olga ketika membesuk Ellyas Pical di kediamannya, bilangan Perumahan Duta Bintaro, Tangerang, Banten, Jumat (10/3/2017)

Olga mengatakan proyek film itu masih dalam proses dengan investor.

"Saat ini masih proses dengan investor, kami berharap para sponsor mendukung kami dalam proyek film ini," kata Olga.

Artis berusia 40 tahun itu berharap biopik tentang Ellyas selesai sebelum Oktober 2018.

Sebab, Olga sangat ingin film itu memotivasi petinju dan atlet cabang olahraga lain di Asian Games 2018.

Olga yakin film tentang legenda yang kerap disapa Elly itu bakal menginspirasi pemuda Indonesia.

Elly berjuang dari kota kecil Saparua di Maluku Tengah.

Di sana dia merintis karier dari nol hingga prestasi dunia.

"Itu bukan hal mudah," lanjut Olga.

Menanggapi rencana film itu, Elly hanya tersenyum.

Pria 56 itu itu berharap segera sembuh dari penyakitnya.

"Kalau sudah sehat saya ingin bersama-sama lagi untuk main film agar atlet Indonesia bisa mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional," sambung Elly yang masih dirawat setelah operasi jantung tersebut.

Olga datang bersama Menpora Imam Nahrawi dan Kepala Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kesehatan Olahraga Nasional (PPITKON), Edi Nurinda Susila, sekitar pukul 15.00 WIB.

Pical dan istrinya, Rina Siahaya Pical, menyambut hangat kedatangan mereka.

Menpora menyatakan ingin memastikan kondisi Pical setelah menjalani operasi jantung.

Usai turun dari mobil dinas, Imam langsung bersalaman dengan Pical.

"Sekarang terlihat lebih muda ya dan masih tampak sehat," ujar Menpora saat bersalaman dengan Pical.

Dalam obrolan santai, Pical menceritakan kembali sejarahnya saat masih aktif sebagai petinju.

"Kalau saya masih ingat betul terakhir main di Amerika Serikat," ujar Pical.

Dia mengeluh sakit pada jantungnya, 14 Februari lalu.

Namun, Pical baru dibawa ke rumah sakit di kawasan Serpong, dua hari kemudian.

Atas inisiatif keluarga, mantan petinju ini akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Harapan Kita untuk mendapat penanganan lebih baik.

Imam Nahrawi akan berusaha membuat regulasi yang mengatur pemerintah untuk memperhatikan masa tua para atlet nasional yang lebih layak.

"Akan kami usahakan untuk membentuk regulasi tentang masa depan para atlet betul-betul terjamin dengn baik karena bukan hanya Elly, tapi mantan atlet lain juga harus dapat perhatian serius dari pemerintah," ucap Imam.

Untuk sementara, bantuan konkret dari pemerintah kepada Pical adalah biaya pengobatan di rumah sakit selain BPJS, termasuk sejumlah kebutuhan.

Pical mengaku senang dan mengharapkan perhatian pemerintah tidak berhenti pada dirinya.

"Saya berharap perhatian ini terus dilanjutkan, tidak berhenti di sini, tapi juga pada atlet lain juga," imbuh Pical.

Pada 24 Maret 2017, Pical akan berulang tahun ke-57.

Pria kelahiran Ullath, Saparua, Maluku Tengah, Maluku, ini tak lulus SD.

Setelah gantung sarung tinju, dia sempat bekerja sebagai petugas keamanan (satpam) di sebuah diskotek di Jakarta.

Pada masa pensiunnya, Pical mengalami sisi gelap.

Dia ditangkap pada 13 Juli 2005 oleh polisi karena bertransaksi narkoba di sebuah diskotek.

Penangkapan Pical menuai kritikan dari berbagai pihak yang menyoroti tiadanya jaminan hidup oleh pemerintah kepada atlet pahlawan olahraga.

Dia lalu divonis hukuman penjara selama tujuh bulan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Setelah bebas dari penjara, petinju kidal ini diterima bekerja di KONI Pusat sebagai Asisten Ketua KONI saat itu, Agum Gumelar. (superball.id/aldinafitria)

Sumber: SuperBall.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved