Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Alasan Brigadir Medi Mutilasi Anggota DPRD Mengejutkan! Ini Ceritanya Soal Keterlibatan Istri Korban

Brigadir Medi Andika, terdakwa mutilasi anggota DPRD Bandar Lampung M Pansor, membeberkan keterlibatan Umi Kalsum, istri Pansor, dalam kasus mutilasi

Editor: muslimah
Tribun Batam

TRIBUNJATENG.COM - Brigadir Medi Andika, terdakwa mutilasi anggota DPRD Bandar Lampung M Pansor, membeberkan keterlibatan Umi Kalsum, istri Pansor, dalam kasus mutilasi

Medi menyebutkan Umi menggelontorkan uang Rp 10 juta untuk memberi "pelajaran" kepada Pansor dan wanita selingkuhannya bernama Yulinar Saring.

Umi merasa malu karena perilaku Pansor yang sering menghamburkan uang kepada Yulinar, yang rumahnya tak jauh dari kediaman Pansor dan Umi.

"Kelakuan Pansor ini sudah diketahui warga kampung," kata Medi saat membacakan duplik di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Rabu (12/4).

Medi sebelumnya dituntut hukuman mati oleh jaksa penuntut umum, dalam kasus mutilasi terhadap Pansor.

Semua pernyataan Medi mendapat bantahan dari Umi Kalsum. "Itu semua tidak benar. Itu fitnah," kata Umi seusai persidangan.

Umi menegaskan dirinya tidak terlibat sama sekali dalam kasus pembunuhan Pansor. "Itu fitnah. Allah tidak tidur. Dia (Allah) mendengarkan doa-doa orang teraniaya," kata Umi.

Mengenai apakah akan mengambil langkah hukum terkait pernyataan Medi, Umi mengatakan, "Nanti tunggu saja."

Dalam duplik yang ditulis tangan oleh Medi disebutkan bahwa peristiwa pembunuhan Pansor bermula saat Umi beberapa kali menanyakan cara memberikan "pelajaran" kepada Yulinar.

Umi kesal karena sudah banyak uang dan harta diberikan Pansor kepada Yulinar.

Pada saat itu Medi mengaku tidak menanggapi karena tidak mau mencampuri urusan keluarga Pansor. Permintaan itu selalu diulangi Umi setiap bertemu Medi.

Satu bulan sebelum Pansor menghilang, Medi bertemu Umi di ruko Pansor. Ketika itu, tutur Medi, Umi bilang malu karena kelakuan Pansor ini sudah diketahui warga kampung.

Umi pun meminta Medi mencarikan orang yang bisa memberikan "pelajaran" kepada Pansor dan Yulinar agar mereka tidak berhubungan lagi dan Pansor kembali peduli dengan keluarga.

Atas permintaan tersebut, Medi menghubungi temannya bernama Anton. Medi mengaku kenal dengan Anton sekitar satu tahun lalu di Jakarta.

Sayangnya, Medi tidak mengungkapkan siapa sosok Anton tersebut.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved