Ramadan 2017
Jelang Ramadan, PSK dan Mucikari di Lokalisasi Mbah Ngasim Diperlakukan Begini
Jelang Ramadan, PSK dan Mucikari di Lokalisasi Mbah Ngasim Diperlakukan Begini
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Wakapolres Blora Kompol Indriyanto Dian Purnomo kunjungi Mapolsek Todanan di Blora, Selasa 2 Mei 2017 siang. Dalam kesempatan itu Wakapolres berikan penyuluhan kepada puluhan perempuan PSK dan mucikari dari lokalisasi "Mbah Ngasim" di Desa Tinapan Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora.
Mereka dikumpulkan di Aula Polsek Todanan. Sebelumnya, para PSK ini adalah mereka yang terjaring dalam operasi penyakit masyarakat (pekat) yang digelar oleh Polres menjelang Ramadan.
Para PSK diberi pembekalan penyuluhan serta ketermapilan agar tidak kembali "ngobyek" di Bulan Suci Ramadan.
Pembekalan keterampilan diharapkan diberikan oleh Dinsos Blora terhadap PSK.
"Inilah upaya dari Polres Blora dalam upaya mengurangi jumlah praktik prostitusi illegal dan sebagai langkah preventif untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif," ujar Kompol Indriyanto Dian Purnomo.
Kapolsek Todanan AKP Sutrisno mengatakan, ada 20 PSK dan mucikari diberikan pembinaan. Ini sebagai bentuk kepedulian untuk menekan jumlah PSK di Kabupaten Blora. Dengan harapan mereka dapat kembali ke masyarakat dan menjalani profesi yang lebih layak dan tidak melanggar hukum.
Meski polisi getol merazia pekat dan memberikan pembinaan, namun ibarat rumput setelah dicabut akan tumbuh lagi.
Mereka kembali menjajakan diri, dengan berbagai alasan terutama masalah ekonomi dan masalah keluarga.
Polri berharap, para PSK setelah mengikuti kegiatan pembinaan sosial ini akan segera insyaf dan tidak mengulangi perbuatannya.
Salah seorang peserta penyuluhan yang mernolak disebut namanya, menyatakan, setelah mendengarkan materi pembinaan dan bimbingan rohani dari Wakapolres, sebetulnya dirinya tidak ingin menjadi PSK. Namun karena desakan kebutuhan ekonomi ditambah dirinya seorang janda yang mengurus 2 orang anak, mengharuskan dirinya berprofesi seperti ini. Karena keterbatasan pendidikan, keterampilan dan sempitnya lapangan kerja. Dirinya berjanji tidak akan kembali berprofesi sebagai PSK. Dia akan serius mengikuti pembekalan keterampilan dari Dinas Sosial Kabupaten Blora. (tribunjateng/humas polres blora)