Liputan Khusus
Uniknya Konsumen Resto dan Kafe di Kota Semarang, Begini Video Suasana Koffnes the Bistro
Pemilik Koffnes the Bistro di jalan Taman Kelud Selatan No 19 Kota Semarang, Arsyad Pratama (28) menuturkan, konsumen di Kota Semarang sangat unik.
Penulis: bakti buwono budiasto | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemilik Koffnes the Bistro di jalan Taman Kelud Selatan No 19 Kota Semarang, Arsyad Pratama (28) menuturkan, konsumen di Kota Semarang sangat unik.
Penuturannya itu juga diakui teman-teman pebisnisnya dari luar Kota Semarang.
"Teman saya dari Jakarta, Bandung sampai Yogyakarta mengakui kalau bisa menaklukkan konsumen Kota Semarang, kota lain mah lewat. Kayak Kawah Candradimuka," katanya pada Tribun Jateng.
Ia menuturkan bisnis kuliner di Kota Semarang tidak sekadar melulu soal modal. Hal itu terbukti tidak sedikit kafe atau resto bermodal besar atau kecil tutup.

Saat konsumen Semarang merasa tidak 'sreg' maka kafe itu bisa langsung ditinggalkan.
Arsyad juga menuturkan agar pengusaha tidak terbuai pada masa tiga bulan hingga empat bulan awal buka. Saat itu, semua kafe atau resto yang baru buka pasti ramai. Setelah itu bisa tidak ada pemasukan sama sekali.
Ia menuturkan tingkat penasaran konsumen Semarang terhadap hal baru sangat tinggi. Di sisi lain, makin lama konsumen Semarang juga makin cerdas soal memilih kafe atau resto.
Banyak ilmu yang mereka dapat soal kafe dan resto melalui media sosial. "Jangan senang dulu kalau baru buka ramai, mereka biasanya hanya mencoba, setelah itu menilai," ucapnya.

Ia menuturkan konsep menjadi kunci usaha kuliner di Kota Semarang bisa bertahan. Konsistensi terhadap konsep bisa membuat konsumen bertahan. Jika hanya mengikuti keinginan konsumen, justru pengusaha malah 'berjudi'.
Arsyad mengatakan sejarah kafenya berbeda dengan para pemodal besar lainnya. Ia membangun kafe berdasarkan kesukaannya ngopi bareng teman-temannya. (tribunjateng/bakti buwono)