Insiden Meriam Meledak
Warga Kaitkan Makam Pratu Ibnu Hidayat Dibanjiri Air Sebagai Tanda Warga Banyak Menangis
Jenazah Pratu Ibnu Hidayat dikebumikan di tempat pemakaman umum desa Kebon Batur, Kecamatan Mranggen, Demak, Kamis (18/5/2017).
Penulis: rival al manaf | Editor: Catur waskito Edy
Laporan Reporter Tribun Jateng, Rival Almanaf
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK -- Liang lahat yang tengah dipersiapkan untuk Almarhum Pratu Ibnu Hidayat dibanjiri air. Para petugas penggalipun menggunakan dua mesin disel penyedot air untuk mengurasnya.
Jenazah Pratu Ibnu Hidayat dikebumikan di tempat pemakaman umum desa Kebon Batur, Kecamatan Mranggen, Demak, Kamis (18/5/2017).
Pemakaman secara militer itu sempat tertunda beberapa menit karena air belum juga surut.
Salah satu warga, Ahmad Rofii menjelaskan di wilayah tersebut memang dekat dengan mata air.
"Ya kalau gali makam ya harus siap mesin disel untuk menguras air, digali tiga meter saja pasti sudah keluar air," jelas pria yang ikut menggali lubang kuburu tersebut.
Meski dianggap biasa terjadi, namun beberapa warga juga mengkaitkan dengan kepergian almarhum yang banyak ditangisi dan banyak orang yang merasa kehilangan.
Pratu Ibnu Hidayat meninggalkan satu istri dan satu anak yang masih berusia 1,6 tahun.
Prajurit kelahiran Demak, 25 Februari 1992 tersebut meninggal dalam latihan militer menggunakan senjata Meriam Giant Bow di Natuna Kepulauan Riau. (*)