Ramadan 2017

Parade Foto Kemeriahan Karnaval Dugderan di Semarang, Wujud Keberagaman Indonesia

Ribuan penonton memadati kawasan Simpang Lima dan Jalan Pahlawan yang dilalui peserta karnaval

Penulis: galih permadi | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Galih Permadi
Kemeriahan Karnaval Dugderan di Jalan Pahlawan, Rabu (24/5/2017) 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Kemarin pagi, ribuan murid anak-anak TK, SD/MI, SMP/MTs se Kota Semarang mengikuti karnaval Dugderan yang digelar menyambut bulan puasa Ramadan.

Ribuan penonton memadati kawasan Simpang Lima dan Jalan Pahlawan yang dilalui peserta karnaval.

Regita Apriliani harus tampak anggun membawakan kostum dedaunan. Meski berat, siswi SDN Pakintelan 01 tersebut harus tetap tersenyum dan melayani penonton foto bersama. Agar tidak terlambat Regita harus bangun pukul 05.00.

Kemeriahan Karnaval Dugderan di Jalan Pahlawan, Rabu (24/5/2017)
Kemeriahan Karnaval Dugderan di Jalan Pahlawan, Rabu (24/5/2017) (Tribun Jateng/Galih Permadi)

"Kostum daun yang buat bu Guru. Persiapan sekitar satu setengah jam. Lumayan berat kostumnya. Saya latihan dua hari buat ngepasin kostum dan cara berjalan," kata Regita.

Puasa Ramadan tahun lalu, Regita mampu puasa sebulan penuh. Ia berharap Puasa tahun ini bisa sebulan penuh. "Puasa itu untuk belajar bersabar, menahan marah, dan jujur," ujarnya.

Berbeda dengan Regita, Aila Azzahra menampilkan pakaian adat manten Semarangan. Siswi SDN Pleburan 04 ini harus bangun pukul 04.00 agar tidak terlambat.

"Persiapannya dua jam dandan dan harus kumpul di Simpang Lima pukul 06.00," ujarnya. Puasa Ramadan, menurutnya menjadi bulan penuh berkah, juga untuk melatih kesabaran.

Kemeriahan Karnaval Dugderan di Jalan Pahlawan, Rabu (24/5/2017)
Kemeriahan Karnaval Dugderan di Jalan Pahlawan, Rabu (24/5/2017) (Tribun Jateng/Galih Permadi)

Selain memakai pakaian adat daerah, masing-masing peserta menampilkan berbagai atraksi mulai drum band, drum blek, hingga barongsai.

Bahkan ada ikon Festival Durian Semarang yakni anoman raksasa sembari membawa durian. Selain itu, peserta juga mengarak puluhan manggar dan warak ngendog. Keriuhan terjadi ketika penonton berebutan mendapatkan manggar.

Kemeriahan Karnaval Dugderan di Jalan Pahlawan, Rabu (24/5/2017)
Kemeriahan Karnaval Dugderan di Jalan Pahlawan, Rabu (24/5/2017) (Tribun Jateng/Galih Permadi)

Ada pun Warga Kedungmundu, Dewi tampak semangat berebut manggar yang dibawa peserta.

"Senang aja ramai-ramai rebutan manggar. Buat anak-anak," ujarnya sembari tersenyum.

Dewi mengapresiasi terselenggaranya Karnaval Dugderan. Selain untuk menyambut puasa Ramadan, karnaval Dugderan mengajarkan keberagaman dan kerukunan umat beragama di Kota Semarang.

Kemeriahan Karnaval Dugderan di Jalan Pahlawan, Rabu (24/5/2017)
Kemeriahan Karnaval Dugderan di Jalan Pahlawan, Rabu (24/5/2017) (Tribun Jateng/Galih Permadi)

"Tadi saya lihat ada peserta pakai pakaian adat daerah. Juga ada peserta non muslim yang ikut meramaikan. Ini membuktikan kota Semarang kota yang damai dan menghargai perbedaan dan keberagaman," ujarnya.

Kemeriahan Karnaval Dugderan di Jalan Pahlawan, Rabu (24/5/2017)
Kemeriahan Karnaval Dugderan di Jalan Pahlawan, Rabu (24/5/2017) (Tribun Jateng/Galih Permadi)

Meski berjalan lancar, Dewi menyarankan panitia untuk mensterilkan area karnaval dari kendaraan bermotor. "Tadi masih banyak motor atau mobil yang melintas di tengah keramaian.

Tentu membahayakan apalagi banyak anak kecil. Saya harap tahun depan bisa steril dari kendaraan bermotor saat karnaval berlangsung," ujarnya. (Galih Permadi)

Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved