Mudik Lebaran 2017
Inilah Antisipasi Kemacetan di Exit Tol Salatiga dan 3 Jalur Alternatifnya
Termasuk juga di Exit Tol Bawen, yang beberapa kali terjadi antrean panjang baik hendak memasuki pintu tol dari arah Semarang maupun saat keluar
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Salatiga terus berkoordinasi guna memantapkan berbagai rekayasa lalu lintas yang telah dipersiapkan bersamaan Satlantas Polres Salatiga menyambut pemudik, khususnya di sekitar Exit Gerbang Tol Tingkir.
Menurut Kepala Dishub Kota Salatiga Ady Suprapto, Gerbang Tingkir menjadi titik rawan kecelakaan maupun kemacetan baru yang ada di wilayahnya. Polisi tidak ingin kemacetan panjang di exit Gerbang Tol Brebes tahun lalu, terjadi di Salatiga.
"Termasuk juga di Exit Tol Bawen, yang beberapa kali terjadi antrean panjang baik hendak memasuki pintu tol dari arah Semarang maupun saat keluar dari gerbang tol. Meskipun masih sebulan lagi, kami harus persiapkan. Harapan kami, tahun ini tidak ada penumpukan kendaraan di Tingkir," kata Ady kepada Tribun Jateng, Rabu (24/5).
Dia mengutarakan, dari hasil rapat koordinasi dan survei awal yang dilakukan, telah ada beberapa konsep yang akan diterapkan dalam pengaturan rekayasa lalu lintas. Hal itu akan dikoordinasikan dengan Dishub Kabupaten Semarang maupun Satlantas Polres Semarang.
"Bersama PT Trans Marga Jateng (TMJ) sebagai pihak operator di Ruas Tol Bawen-Salatiga, kami pun sudah koordinasikan dan akan diintensifkan dalam waktu dekat ini. Kami sudah siapkan tiga jalur alternatif khusus untuk pemudik yang bergerak dari arah Salatiga menuju Suruh Kabupaten Semarang, Sragen, maupun Ngawi Jawa Timur," jelasnya.
Dia menjabarkan, penyiapan tiga jalur alternatif tersebut sebagai bagian dari tindak lanjut atas rencana rekayasa lalu lintas bersistem satu arah. Sebagai gambarannya, jalur utama penghubung antara Suruh-Tingkir akan diterapkan satu arah.
"Jadi, jalur tersebut nantinya khusus untuk kendaraan dari arah Suruh maupun yang keluar dari Gerbang Tol Tingkir menuju Terminal Tingkir. Sedangkan dari arah sebaliknya, akan dialihkan melalui ketiga jalur alternatif yang saat ini sedang dipersiapkan dan dikoordinasikan dengan pihak terkait," jelasnya.
Seandainya masih terjadi penumpukan kendaraan di sekitar pertigaan Exit Tol Tingkir, pihak PT TMJ akan menutup sementara ruas Tol Bawen-Salatiga. Kendaraan akan dialihkan sementara menuju Gerbang Tol Bawen.
"Kami nantinya akan tempatkan beberapa petugas, termasuk petugas dari kepolisian di sekitar jalur titik temu di Bawen. Seandainya di Tingkir sudah padat, mengekor panjang, jalur menuju Salatiga dari Bawen akan ditutup sementara," terang Direktur Operasi dan Teknik PT TMJ Ali Zainal Arifin.
Namun jika di Exit Tol Bawen sudah terlihat padat (terjadi antrean panjang hingga tiga atau lima kilometer, kendaraan yang bergerak dari arah Gerbang Tol Banyumanik akan dialihkan sementara ke Exit Tol Ungaran.
"Sedangkan ruas menuju ke Gerbang Tol Bawen maupun Gerbang Tol Tingkir ditutup. Itu beberapa langkah antisipasi serta penanganan yang akan kami terapkan khusus di arus mudik Lebaran tahun ini. Di tahun ini, kami memang cukup fokus untuk di Tingkir karena berpotensi cukup banyak terjadi hambatan di sana," terangnya.
Uji kelaikan Juni
Trans Marga Jateng terus mengebut penyelesaian proyek pembangunan jalan tol sesi Bawen (Kabupaten Semarang) - Tingkir (Kota Salatiga).
Manajer Operasional Trans Marga Jateng Fauzi Abdulrahman mengatakan jalan tol Semarang - Solo sesi ketiga ini dapat dilalui kendaraan pada arus mudik maupun balik Lebaran tahun 2017.
Dia memaparkan tugas terberat pembangunan ruas jalan tol yang memiliki panjang sekitar 17 kilometer ini berada di Bukit Polosiri, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.
Di tempat tersebut para pekerja harus mengepras ketinggian bukit 15 meter ke bawah atau memindahkan sekitar 200 ribu meter kubik tanah.
"Saat ini, Bukit Polosiri sudah bisa dilalui mobil. Kami berusaha sebelum bulan Juni jalan tol Bawen - Tingkir sudah terhubung semuanya," tutur Fauzi, Rabu (24/5).
Fauzi menambahkan timnya sedang mengebut penyelesaian akhir pekerjaan proyek jalan tol Bawen-Tingkir.
Penyelesaian akhir tersebut yakni pemasangan rambu-rambu, penerangan jalan hingga penyiapan rest area.
Rest area yang disiapkan yakni di kilometer 22 atau dekat pintu tol Ungaran serta kilometer 49 atau dekat pintu tol Tingkir.
"Jika semuanya sudah beres baru akan kami lakukan uji kelaikan jalan awal Juni ini atau sebelum arus mudik dan balik Lebaran," sambungnya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Herry Trisaputra Zuna mengatakan pada H-7 Lebaran, jalan tol Bawen - Tingkir harus dapat dilalui kendaraan.
"Jika memang tidak bisa operasional maka ya fungsional hingga H+7. Tetapi kami mengejar operasional," ungkapnya.
Tiga jalur alternatif
Sesuai hasil survei, pemantauan, serta koordinasi antara Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Salatiga dan Polres Salatiga, setidaknya ada tiga jalur alternatif yang disiapkan seiring rencana diberlakukannya rekayasa lalu lintas satu arah di sekitar Exit Tol Tingkir pada arus mudik Lebaran 2017.
Dishub menyiapkan penerapan sistem satu arah di jalur utama yang menghubungkan antara Suruh Kabupaten Semarang dengan Tingkir Kota Salatiga.
"Satu arahnya diberlakukan khusus untuk kendaraan yang bergerak dari arah Suruh dan juga yang keluar dari Gerbang Tol Tingkir menuju Terminal Tingkir atau Kota Salatiga. Sedangkan kendaraan dari arah sebaliknya, akan dialihkan ke tiga jalur alternatif yang sedang kami siapkan secara optimal," kata Sekretaris Dishub Kota Salatiga Agung Nugroho.
Ketiga jalur alternatif akan diberlakukan tujuh hari menjelang (H-7) Lebaran 2017 hingga tujuh hari setelah (H+7) Lebaran 2017. Jalur tersebut yang pertama adalah dari arah Salatiga akan diarahkan masuk ke arah Pemandian Senjoyo dari Simpangtiga Tegalwaton.
"Dari sana, nantinya akan sampai di Pertigaan Barukan Kecamatan Tengaran atau bertemu kembali di jalur utama Tingkir-Barukan-Suruh. Jalur alternatif kedua yakni masuk melalui Simpangtiga Nanggulan Tingkir Kota Salatiga hingga nantinya keluar di Simpangtiga (Pertigaan) Pasar Suruh," jelas Agung.
Dan jalur alternatif yang ketiga, lanjutnya, yakni masuk dari Pertigaan Nanggulan, nanti akan bertemu Pertigaan Nyamat Tengaran Kabupaten Semarang, dan bergerak menuju ke arah Pertigaan Barukan atau jalur utama penghubung antara Suruh-Tingkir.
"Untuk rambu-rambu penunjuk jalur di setiap jalur alternatif sedang kami siapkan dan akan segera kami pasang. Kami juga akan sosialisasikan kepada masyarakat setempat yang jalurnya akan dilewati pemudik termasuk berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten Semarang," ucapnya. (dse/har)