Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadan 2017

Sepasang Suami Istri Ini Beri Diskon Rp 5.000 Bagi Pembeli yang Bisa Mengaji

Penjual bawang merah bernama Ahmad Donny (27) dan Sri Wulandari (22) istrinya memberikan potongan harga Rp 5 ribu bagi pembeli yang bisa mengaji.

Penulis: muh radlis | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG/MUH RADLIS
Penjual bawang merah bernama Ahmad Donny (27) dan Sri Wulandari (22) istrinya memberikan potongan harga Rp 5 ribu bagi pembeli yang bisa mengaji. 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Tiap Ramadan menjelang Lebaran, harga bahan pokok meroket, kemudian pedagang di Kota Pekalongan memberikan diskon bagi pembeli.

Penjual bawang merah bernama Ahmad Donny (27) dan Sri Wulandari (22) justru memberikan potongan Rp 5 ribu dari harga pasaran.

Harga bawang merah per kilo di pasaran di Pekalongan saat ini Rp 28 ribu, namun sepasang suami istri ini justru menjual bawang merah dagangannya seharga Rp 23 ribu. Tapi ada syaratnya.

"Setiap hari jumat, pembeli yang bisa mengaji dapat potongan Rp 5 ribu. Jadi sebelum membayar, mengaji beberapa lantunan ayat suci Alquran dulu," kata Donny, Jumat (2/6/2017).

Penjual bawang merah bernama Ahmad Donny (27) dan Sri Wulandari (22) istrinya memberikan potongan harga Rp 5 ribu bagi pembeli yang bisa mengaji.
Penjual bawang merah bernama Ahmad Donny (27) dan Sri Wulandari (22) istrinya memberikan potongan harga Rp 5 ribu bagi pembeli yang bisa mengaji. (TRIBUNJATENG/MUH RADLIS)

Di rumah miliknya, di Desa Karangdowo, Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Donny dan Sri istrinya, membuka lapak dagangan.

Bawang merah yang dijual dipasok dari Brebes.

Alasan suami istri ini memberikan potongan adalah agar rumahnya dipenuhi lantunan ayat suci Alquran.

"Biar rumah ini banyak terdengar orang yang mengaji. Mengaji dapat pahala," katanya.

Donny bahkan tak segan-segan membetulkan lafalan ayat suci Alquran yang dibaca oleh pembelinya.

"Yang penting ada niat dulu. Salah atau benar, mau lancar atau tersendat sendat yang penting niatan. Kalau salah ya belajar bersama sama," katanya.

Sementara itu, Sri, selain mempromosikan dagangannya, dia dan suaminya juga mengajak masyarakat agar memperbanyak amalan di bulan Ramadan.

"Kerja di bulan Ramadan saja dapat pahala, apalagi mengaji. Hitung untung rugi itu belum, yang penting prioritas amalan dulu," kata Sri. (tribunjateng/muh radlis)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved