Males Kena Macet? Grab Tawarkan Sewa Helikopter. Harganya . . .
Namun, dengan efisiensi waktu yang ditawarkan helikopter sebagai alat transportasi, tentu akan menjadi pertimbangan tersendiri untuk memakainya
TRIBUNJATENG.COM - Kita sudah mengenal transportasi online seperti GoJek, Grab, dan Uber.
Kendaraan yang dipakai adalah mobil, motor dan mobil angkutan barang seperti mobil box dan pick up.
Semuanya tentu memudahkan aktifitas kita sehari-hari.
Namun tetap saja ada yang kurang, yaitu tak bisa berkelit dari kemacetan.

Mencoba menyiasati kemacetan tersebut, Grab Indonesia meluncurkan GrabHeli, pada 11 dan 12 Juni lalu.
Jadi nantinya, orang hanya perlu memesan helikopter lewat smartphonenya, dan akan dijemput ke pendaratan heli terdekat.
Menurut Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia, transportasi dengan helikopter masih dianggap mahal.
Namun, dengan efisiensi waktu yang ditawarkan helikopter sebagai alat transportasi, tentu akan menjadi pertimbangan tersendiri untuk memakainya.

Bayangkan kalau ada pertemuan penting membicarakan investasi triliunan rupiah terancam gagal hanya karena terlambat akibat macet parah.
Bayangkan pula ada seorang artis dari manca negara berhonor miliaran rupiah, tak bisa datang tepat waktu ke panggung pertunjukan, gara-gara terjebak macet parah.
Ridzki mengklaim, dari timur hingga barat Jakarta bisa ditempuh dalam waktu 10 menit dengan menggunakan helikopter.
"Nilai kerugian dari macet itu bisa capai Rp 27 triliun rupiah dalam setahun di Jakarta. Ada value kemacetan yang tinggi, maka orang akan pertimbangkan value bayar lebih asal tembus kemacetan," terang Ridzki saat acara Ulang Tahun Grab ke-5 di Jakarta, Jumat (16/6).

Saat ini, layanan GrabHeli memang beli membuka berapa tarif yang diperlukan untuk menyewa helikopter.
Namun, Ridzki menjanjikan transparansi harga jika GrabHeli sudah diluncurkan secara resmi.