Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Helikopter Basarnas Jatuh

Helikopter Basarnas yang Jatuh Dilengkapi Autopilot Berfokus Pada Ketinggian

Helikopter Basarnas yang jatuh di Bukit Muntung, Temanggung, memiliki sejumlah keunggulan. Di antaranya, sistem autopilot yang fokus di ketinggian.

Editor: rika irawati
Istimewa/Whatsapp
Foto diduga kokpit helikopter HR 3602 sesaat sebelum jatuh di Bukit Muntung, Temanggung, Minggu (2/7/2017). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Helikopter Basarnas tipe AS365N3+Dauphin dilaporkan jatuh di Bukit Muntung, Temanggung, Minggu (2/7/2017) sore.

Helikopter pabrikan Eurocopter/Airbus yang dirakit PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dikenal memiliki sejumlah keunggulan dibanding helikopter jenis lainnya.

Direktur Utama PTDI Budi Santoso saat menyerahkan helikopter ini pada Basarnas, Selasa (15/11/2016), di Hanggar Rotary Wing KP II PTDI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, mengatakan, helikopter ini mampu terbang di lingkungan panas atau lembab.

"Helikopter ini juga mampu bermanuver dengan baik," kata Budi kala itu.

Baca: Basarnas Sebut Helikopter yang Jatuh di Temanggung Baru Dua Tahun Difungsikan

AS365N3+Dauphin juga memiliki sistem autopilot terbaik dan satu-satunya sistem autopilot helikopter yang berfokus pada ketinggian, bukan kecepatan.

Helikopter SAR ini digadang-gadang sebagai helikopter dengan kemampuan terbaik karena dilengkapi teknologi Flight Management System.

"Ini instrumen yang digunakan pilot untuk mengatur rencana terbang meliputi jalur yang akan dilewati pesawat, kecepatan take-off, cruising dan landing, serta informasi lain yang harus disiapkan sebelum penerbangan dimulai," tutur Budi.

Helikopter AS365N3+Dauphin ini juga dapat lepas landas di atas kapal laut. Percobaan pernah dilakukan di atas kapal Sigma Class Ship, yaitu kapal patroli dengan kemampuan untuk mengarungi samudera untuk patroli maritim Zona Ekonomi Eksklusif.

Baca: Helikopter Basarnas yang Jatuh Sempat Pantauan Arus Balik Brebes-Gringsing Membawa Wartawan

Untuk daya angkut, helikopter AS365N3+Dauphin ini mampu mengangkut beban hingga 4.300 kilogram atau 12 orang dengan kecepatan maksimal 269 kilometer per jam dengan ketahanan terbang mencapai 4,3 jam.

Kabinnya lapang dengan pintu geser lebar cocok untuk mengangkut dan mengevakuasi korban.

Budi menyampaikan, helikopter ini memiliki fenestron atau rotor belakang dalam sirip tertutup yang senyap dengan jarak pisau yang tidak sama sehingga dapat meredam tingkat kebisingan serta memiliki tingkat efisiensi tinggi. (Kompas.com)

Berita ini sudah tayang di Kompas.com, Minggu (2/7/2017), dengan judul: Sejumlah Keunggulan Helikopter Basarnas yang Jatuh di Temanggung

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved