Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Helikopter Basarnas Jatuh

Wisnu : Nyoto Orangnya Supel dan Periang . . .

Saya secara pribadi sangat dekat dengan Nyoto Purwanto. Meskipun berada di bawah saya satu angkatan

Penulis: deni setiawan | Editor: bakti buwono budiasto
TRIBUN JATENG/DANIEL ARI PURNOMO
Nyoto berkoordinasi dengan personel Basarnas Kota Semarang yang mencari korban hanyut di selokan, Senin (3/4/2017) malam. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - “Saya secara pribadi sangat dekat dengan Nyoto Purwanto. Meskipun berada di bawah saya satu angkatan, Nyoto sangat supel dan mudah bergaul. Tidak pernah sedikitpun dia mengeluh saat menjalankan tugas. Semuanya dijalani secara ikhlas dan riang,” kata Koordinator Pos Basarnas Kabupaten Jepara, Wishnu Yugo Utomo kepada Tribun Jateng, Senin (3/7/2017).

Wishnu terkaget begitu mendengar informasi helikopter dolphin milik TNI Angkatan Laut yang ditumpangi empat anggota Basarnas Jawa Tengah mengalami kecelakaan di sekitar Desa Cangga,l Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung kemarin, Minggu (2/7/2017) sore.

Wishnu pun tak henti-hentinya mencari informasi siapa saja keempat rekan satu profesinya yang menjadi korban dalam kecelakaan helikopter yang dimaksudkan hendak menjalankan misi kemanusiaan di Kawasan Wisata Dieng seusai bertugas membantu pemantauan dan penjagaan di jalur Brebes-Gringsing Kabupaten Batang.

Menurutnya, yang membuat dirinya salut dan diyakini diamini oleh sebagian besar rekan satu profesinya di Basarnas Jateng, dia profesional.

Di saat sedang menjalankan tugas, dia menjalaninya secara serius dan totalitas.

Sementara ketika sedang dalam kondisi santai, dia banyak bergurau dan itu memang sudah menjadi kebiasaan di sela-sela tugas, di Kantor Basarnas Semarang.

“Nyoto bergabung bersama Basarnas pada 2006 silam. Saya pada 2005. Saya bertugas di Jepara, sedangkan dia di Kota Semarang. Meskipun demikian, kami sering bertemu baik di saat bertugas di lapangan maupun berbagai kegiatan di kantor Basarnas Jateng. Terakhir bertemu ya saat ploting tugas sebelum Lebaran,” ujarnya.

Dia menyampaikan, keseharian Nyoto yang merupakan alumni D3 Ketatalaksanaan Pelabuhan Sekolah Tinggi Maritim dan Transpor (Stimar) Akademi Maritim Nasional Indonesia (AMNI) Kota Semarang pada 2005. Dan pada 1 April 2006, pria kelahiran Blora 23 Oktober 1981 itu memperoleh TMT CPNS atau mulai bergabung di Basarnas.

“Pangkat awal di Basarnas adalah Pengatur Muda (II/A) dan terakhir ini yakni Pengatur Tingkat I (II/D). Secara umum, dia sudah mengabdikan diri di Basarnas selama 11 tahun. Nyoto adalah Rescuer Terampil di Basarnas Kota Semarang. Prinsip, dia mudah berkawan dan bergaul dengan siapapun selama ini,” jelasnya.

Ayah kandung Nyoto, Suparji (36) mengutarakan, almarhum menikah dengan Isti Astuti pada 1992 silam.

Saat ini dia dikaruniai seorang putra bernama Rifki Pradana Setiawan (8), yang tahun ini duduk di bangku sekolah dasar kelas 3. Nyoto adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Adiknya yakni Puji Kusumaningrum dan Jupri Wicaksono.

“Terakhir kami bertemu dengannya yakni pada Minggu (25/6/2017) atau saat Lebaran. Dia pulang pada malam Lebaran atau Sabtu (24/6/2017). Saat di rumah, dia bahkan sempatkan diri sungkeman ke para tetangga dan rekan sebayanya di rumah, Mlangsen Kabupaten Blora hingga akhirnya berangkat ke Salatiga pada Senin (26/6/2017),” terangnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved