Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pembubaran HTI

Tak Hanya di Indonesia, Puluhan Negara di Dunia Juga Melarang HTI. Apa Sebenarnya HTI?

Tak hanya di Indonesia, sedikitnya 20 negera di dunia melarang HTI berkembang di negara mereka. Bahkan, beberapa negara Islam. Ini alasannya.

Editor: rika irawati
AFP/GETTY IMAGES
Simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia berdemonstrasi mendukung Rizieq Shihab. 

Namun, ia tak memungkiri bahwa meski dilarang di negara-negara tersebut, pendukung Hizbut Tahrir masih menjalankan aktivitas secara diam-diam atau menyusup ke organisasi lain.

"Barangkali, masih ada individu-individu yang masih bermimpi untuk mendirikan itu (khilafah islamiyah) tapi secara organisatoris, Hizbut Tahrir sudah tidak ada. Karena pembangun ideologi ini, al-Nabhani, sudah kehilangan pengikut di dunia islam, di Timur Tengah khususnya, karena tidak relevan. Kehilangan relevansinya dengan dunia Islam, atau dunia Arab pada saat ini," imbuhnya.

Sejumlah massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) terlibat bentrok dengan massa Barisan Serba Guna (Banser) Gerakan Pemuda Ansor, di Jl Jenderal Sudirman Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (16/4/2017). TRIBUN TIMUR/FAHRIZAL SYAM (Tribun Timur/Fahrizal Syam)
Sejumlah massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) terlibat bentrok dengan massa Barisan Serba Guna (Banser) Gerakan Pemuda Ansor, di Jl Jenderal Sudirman Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (16/4/2017). (Tribun Timur/Fahrizal Syam)

Sementara di Inggris, upaya pembubaran organisasi ini alot lantaran faktor ideologi yang mengakar dan dipegang teguhnya kebebasan berpendapat dan berorganisasi oleh pemerintah Inggris.

Smith menjelaskan, pasca penjagalan Khilafah Turki Utsmani oleh Mustafa Kemal Ataturk pada 1923.
Utopia Khilafah Islamiyah

Ideologi khilafah ini justru menjamur di Asia Selatan, khususnya India dan Pakistan. Tokoh-tokoh ulana di anak benua India pada saat itu gerakan pembelaan terhadap pentingnya khilafat di dalam dunia islam. Ideologi ini yang kemudian dibawa imigran asal Pakistan dan India yang jumlahnya banyak di Inggris.

"Jadi, orang-orang muslim di India yang kemudian berimigrasi ke Inggris, baik dari Pakistan maupun India, mereka bawa serta ideologi khilafah itu. Mungkin itu bukan sebuah ideologi untuk mengambil alih kekuasaan di Inggris, tapi adalah ide yang dibawa imigran Pakistan, India dan Banglades ini karena warga Asia Selatan (di Inggris) cukup besar," kata dia.

Selain itu, kegagalan yang dilakukan oleh Tony Blair dan David Cameron untuk membubarkan Hizbut Tahrir di negara tersebut karena pertimbangan politik, supaya tetap mendapat dukungan dari kalangan muslim di Inggris.

"Kemungkinan kedua adalah prinsip kebebasan berideologi di Inggris cukup dipegang teguh oleh pemerintahan Inggris sehingga pelarangannya ini akan menimbulkan pengertian bahwa ada pelanggaran terhadap kebebasan berekspresi di negara seperti Inggris yang sudah begitu maju dan begitu tinggi toleransinya kepada kebebasan mendirikan organisasi dan ideologi apa pun sepanjang mereka tidak melakukan kekekrasan atau gerakan bawah tanah," cetus Smith. (BBC Indonesia)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved