Pembubaran HTI
Jubir HTI Bantah Ormasnya Sebarkan Ujaran Kebencian Tapi Sebut Ulah Oknum Anggota
Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia ( HTI) Ismail Yusanto membantah keras persepsi publik bahwa ormasnya menyebarkan ujaran kebencian di masyarakat.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia ( HTI) Ismail Yusanto membantah keras persepsi publik bahwa ormasnya menyebarkan ujaran kebencian (hate speech) di masyarakat.
"Kalau disebut ada banyak hate speech, apakah itu resmi dikeluarkan HTI?" ujar Ismail dalam acara diskusi di Cikini Jakarta Pusat, Minggu (23/7/2017).
Jika memang ada ujaran kebencian yang keluar dari HTI, dia yakin, itu merupakan ulah oknum anggota HTI.
"Apa itu bukan oknum sebagaimana juga partai atau kelompok lain juga begitu?" lanjut Ismail.
Ismail berdalih, soal hate speech, dirinya pun sering menjadi korban. Di media sosial, Ismail mengaku seringkali menjadi sasaran perundungan oleh netizen.
"Anda boleh lihat Twitter saya dan WhatsApp saya, itu juga banyak sekali (ujaran kebencian) tapi saya tidak pernah tuh mengeluh. Karena saya sadar itulah dunia sosial media," ujar Ismail.
Baca: Ketua HTI: Pemerintah tidak Membina tapi Membinasakan
Pernyataan bahwa HTI sering menyebarkan hate speech diungkapkan Sekretaris Lembaga Ta'lif wan Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTN PBNU) Syafiq Alielha dalam acara diskusi di bilangan Cikini, Minggu.
Syafiq berpendapat, apa yang disampaikan para pimpinan HTI di media massa sering bertolak belakang dengan realitas di lapangan. Contohnya, terkait HTI yang bertentangan dengan Pancasila.
Di depan media massa, pimpinan HTI menyatakan, keberadaan HTI tak bertentangan dengan Pancasila. Namun, di sisi lain, nyatanya anggota HTI terus menyebarkan ideologi khilafah untuk menggantikan Pancasila.
"Perkataan (pimpinan HTI di media massa) tidak cocok dengan realitas," ujar Syafiq.
Baca: MUI Dukung Pemerintah Membubarkan HTI
"Misalnya, banyak anggota HTI dalam aksi-aksinya menggunakan kalimat yang sama dengan kelompok teroris. Thogut misalnya. Pemerintah dianggap thogut, musuh yang harus disingkirkan dan sebagainya," lanjut dia.
Bahkan, dalam dokumen-dokumen resmi HTI yang beberapa diunggah ke situs resminya, lanjut Syafiq, seruan-seruan untuk mengganti Pancasila dengan khilafah sangat sering diunggah.
Namun, pimpinan HTI masih saja terus mengelak bukan anti-Pancasila. Tidak hanya dalam hal yang bertentangan dengan Pancasila, di satu sisi pimpinan HTI dinilai sering menampik HTI tak pernah menyebarkan ujaran kebencian di tengah masyarakat. Namun, Syafiq yang juga aktif di media sosial menganggap hal yang sebaliknya. (Kompas.com)
Berita ini sudah tayang di Kompas.com, Minggu (23/7/2017), dengan judul: HTI: Yang "Hate Speech" Itu Ulah Oknum