Mendag Batalkan Penerapan HET Beras, Dinas Perdagangan Kota Semarang Tunggu Hasil Revisi
Namun, aturan tersebut kemudian dibatalkan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita
Penulis: m zaenal arifin | Editor: muslimah
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang berencana melakukan sosialisasi tentang menerapkan aturan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Namun, aturan tersebut kemudian dibatalkan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita.
Kepala Disdag Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, pihaknya akan menunggu kebijakan terbaru dari Mendag terkait harga beras. Menurutnya, pembatalan tersebut dikarenakan ada revisi dari Permendag Nomor 47 Tahun 2017.
"Kami tetap akan sosialisasikan apa nanti hasil dari revisi Permendag tentang HET beras itu. Kami tunggu hasilnya," kata Fajar kepada Tribun Jateng, Jumat (28/7/2017).
Ia menuturkan, ia meyakini Permendag tersebut tidak serta merta dibatalkan begitu saja, melainkan ada beberapa poin yang harus diubah mengingat banyaknya masukan seperti dari pedagang beras.
Baginya, apapun hasilnya nanti diharapkan tetap mengakomodir kepentingan supplier, pedagang hingga konsumen. Sehingga tidak ada merasa dirugikan.
"Memang harus begitu. Pedagang tidak rugi karena harga terlalu rendah dan konsumen juga tidak rugi. Lagian juga beras murah itu kan pasti dilihat dari kualitasnya juga," paparnya.
Lebih lanjut dikatakan, apapun harus revisi atau perubahan dari Permendag tersebut diharapkan dipatuhi para pedagang. Untuk itu, pihaknya akan secara rutin memastikan dengan melakukan pengecekan di pasar-pasar.
"Kami akan cek terus kalau ada spekulan yang bermain, akan kami laporkan ke yang berwajib," tegasnya.
Terkait peredaran beras Mak Nyuss yang menjadi pemicu polemik beras, Fajar mengungkapkan, beberapa kali mendapat laporan. Hanya saja, saat ini beras mahal tersebut sudah ditarik dari peredaran di Kota Semarang.
"Meski demikian, akan kami yustisi lagi untuk memastikan beras itu masih ada atau tidak," tambahnya.
Terkait stok beras di Kota Semarang, ia memastikan hingga saat ini masih aman. Hanya saja, Fajar tidak tahu pasti berapa stok yang ada. Alasannya, stok beras ditangani oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).
"Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras di Kota Semarang masih aman untuk memenuhi kebutuhan," ucapnya. (*)