Kecelakaan Lalulintas
Nova Menjerit-jerit Panggil Suaminya yang tak Bergerak, Usai Bus Terguling Menimpa Mereka
Air matanya kembali mengalir deras, saat dirinya kembali menceritakan saat-saat dimana bus PO Indonesia mengalami kecelakaan
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
Laporan Wartawan tribun Jateng, Rifqi Gozali
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Mata Nova tak henti-hentinya menteskan air mata saat menceritakan kondisi terakhirnya bersama suami dan anaknya.
Dirinya merupakan satu di antara korban kecelakaan maut yang menewaskan lima orang di Perlimaan Tanjung, Jati, Kudus, Kamis (31/9/2017).
Kini dia tengah menjalani perawatan intensif di RS Mardi Rahayu Kudus karena mengalami patah tulang kaki kanan.
Saat kecelakaan, dirinya sedang bersama sang suami dan buah hati hendak memeriksakan anaknya ke dokter.

“Anak saya sakit, mau saya periksakan,” katanya lirih.
Air matanya kembali mengalir deras, saat dirinya kembali menceritakan saat-saat dimana bus PO Indonesia mengalami kecelakaan.
“Saya saat itu bersama suami dan anak naik motor. Kami berhenti karena lampu menyala merah. Tapi dari arah timur datang bus dengan kecepatan tinggi yang kemudian mengguling menimpa kami,” ujarnya.
Seusai bus terguling menimpa dia, suami, dan anaknya dia sempat membangunkan sang suami.
Namun, apa daya sang suami tak lekas bangun.
Sampai saat ini dirinya tak henti-hentinya menanyakan kondisi terakhir sang buah hati yang masih berusia satu tahun dan kondisi sang suami.
“Saya tidak tahu lagi bagaimana suami saya. Waktu itu (pascakecelakaan), suami saya bangunkan tapi tidak bangun-bangun,” akunya.
Dan ternyata, sang suami merupakan satu diantara korban meninggal atas tragedi maut tersebut.
Sementara, kondisi buah hatinya mengalami luka di bagian kepala dan bagian perut.

Atas luka yang dialami, sang anak bernama An Elmira harus dirawat di ruang ICU Mardi Rahayu.
Kisah pilu ini dialami oleh Nova Aprininda.
Perempuan warga Jetis Kapuan, Jati, Kudus saat ini terkulai lemah di kamar nomor tiga Immanuel RS Mardi Rahayu. Untuk bicara saja dirinya seperti harus mengangkat beban yang sangat berat.
Apa dikata, takdir mengatakan bahwa sang suami harus meninggalkannya untuk selama-lamanya.
Sementara sang anak bernama An Elmira harus dirawat di ICU Mardi Rahayu karena mengalami luka di bagian kepala dan perutnya.
Entah kesakitan atau apa, Elmira sesekali menangis keras memecah hening ruang ICU. Seperti tak ada daya, bocah itu hanya tertidur di atas ranjam hijau berselimut kain putih.
Atas kondisi yang dialami gadis mungil itu, setidaknya ada secercah harapan atas kesembuhan sang buah hati.
Sampai saat ini, kondisi anaknya semakin membaik.
Menurut keputusan medis tim dokter RS Mardi Rahayu, gadis mungil tersebut sesegra mungkin diperbolehkan untuk keluar dari ICU.

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Jalan Lingkar Tenggara, Tanjung Karang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Kamis (31/8/2017) pukul 18.25 WIB.
Tepatnya di perlimaan (proliman) Tanjung.
Kecelakaan melibatkan bus PO Indonesia rute Surabaya-Jepara berpelat nomor L7519UV, Toyota Avanza, pikap (bak terbuka), dan beberapa motor.
Sebanyak lima orang meninggal dunia di lokasi.
Seluruh jenazah sudah dibawa ke RS Mardi Rahayu untuk keperluan identifikasi.
Jumlah korban luka-luka mencapai puluhan orang.

Jumlah pasti dan identitas korban masih dalam pendataan petugas yang sibuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Seluruh kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan ini sudah dievakuasi.
Namun, pecahan kaca masih berserakan di jalan.
Begitu pula sejumlah barang milik penumpang bus.
Para pengguna jalan pun harus lewat pelan-pelan karena lokasi masih disesaki warga yang ingin menyaksikannya. (*)