Budaya Menulis Mahasiswa Minim, Ini pemecahannya Menurut Dosen Udinus

Masyarakat terutama di kalangan mahasiswa saat ini tengah kekurangan waktu intrapersonal

Penulis: ponco wiyono | Editor: muslimah
Tribun Jateng/ponco wiyono
Drs Suryo Handono dari Balai Bahasa Jawa Tengah membuka acara Penyuluhan Bahasa Indonesia Bagi pengelola Media Massa Kota Semarang, di Gedung D.I.I Universitas Dian Nuswantoro, Selasa (12/9/2017). 

Laporan wartawan Tribun Jateng, Ponco Wiyono

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Masyarakat terutama di kalangan mahasiswa saat ini tengah kekurangan waktu intrapersonal.

Hal tersebut disampaikan Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas dian Nuswantoro,Y. Tyas Catur Pramudi pada pada acara Penyuluhan Bahasa Indonesia Bagi pengelola Media Massa Kota Semarang, Selasa (12/9/2017).

Waktu intrapersonal dikatakan Tyas adalah kondisi seseorang untuk berkontemplasi atau menelaah sesuatu hal.

"Bisa berupa pendalaman terhadap suatu puisi, novel, atau filsafat. Ini mempengaruhi cara berpikir kritis kita," ujarnya.

Menurut Tyas, proses menciptakan budaya menulis diawali dengan pembelajaran. Kemudian, mahasiswa bisa melakukan proses literasi informasi atau bisa diistilahkan dengan knowledge management.

"Di kampus, mahasiswa juga perlu ditantang agar bisa menulis paper atau mengapresiasi artikel yang mereka baca. Juga agar berani mengungkapkan gagasan terstruktur melalui media sosial," bebernya.

"Satu langkah awal guna memunculkan budaya menulis ini adalah dengan gemar membaca, karena membaca, di sanalah proses belajar dan literasi informasi terjadi,' ulas Tyas lagi. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved