Masan Ketua DPRD Kudus Bahas Kantin Sehat Saat Kunjungi SMPN 2 Undaan
Masan Ketua DPRD Kudus Bahas Kantin Sehat Saat Kunjungi SMPN 2 Undaan. Hal itu disampaikan oleh Masan, Ketua DPRD Kudus saat mengunjungi SMPN 2 Undaan
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Maraknya jajanan yang belum tentu sehat dijual di sekolah membuat Ketua DPRD Kudus mendorong setiap sekolah memiliki kantin sehat. Supaya setiap jajanan yang dijual lebih bisa dikontrol dan tidak membahayakan bagi siswa.
Hal itu disampaikan oleh Masan, Ketua DPRD Kudus saat mengunjungi SMPN 2 Undaan, Kudus, Rabu (27/9/2017).
Masan menilai, kantin sehat yang ada di dalam area sekolah memang sangat diperlukan. Karena, selain tidak berisiko bagi siswa juga keberadaan siswa saat istirahat bisa dikontrol oleh guru.
“Masalah kantin sehat mungkin nanti bisa koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk makanan yang dijual,” kata Masan.
Di hadapan sejumlah siswa, Masan mengimbau agar tidak sembarangan dalam membeli jajanan. Pasalnya, banyak jajan yang mengandung zat-zat berbahaya. Untuk itu dia meminta siswa untuk lebih selektif.
“Jangan sampai kalian mengonsumsi jajan yang mengandung zat berbahaya,” katanya yang diamini oleh sejumlah siswa.
Keberadaan kantin sehat itu, tambahnya, memang bisa berdampak besar bagi sekolah. Selain mampu memberikan pengawasan bagi sejumlah makanan yang dijual, juga berdampak bagi kepercayaan wali murid terhadap institusi sekolah.
“Jadi orantua marem tidak was-was menitipkan anaknya di sekolah,” ujarnya.
Selain kantin sehat, katanya, di Kudus juga terdapat pedagang kaki lima sekolah (PKLS). Yang mana jumlah terakhir terhitung ada 1.153 yang tersebar di sembilan kecamatan.
“PKLS itu sudah bagus. Karena dalam perjalanannya sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan,” katanya.
Ahadi Setiawan, Kepala Sekolah SMPN 2 Undaan mengatakan, keberadaan kantin sehat memang sangat diperlukan. Di SMPN 2 Undaan, katanya, terdapat empat kantin yang mana secara pengawasan makanan yang dijual sudah pihaknya lakukan.
Hanya saja, secara fisik perlu ada sedikit pembenahan. Dia berharap, pemerintah Kabupaten Kudus tanggap untuk mengalokasikan dana untuk pembenahan kantin.
“Empat kantin di sini memang secara fisik kurang. Namun atas kerelaan mereka yang menempati mau memperbaikinya. Untuk pengawasan, selain dari kami juga dari dinas kesehatan juga ikut mengawasi,” katanya. (*)