penembakan di Blora
Tidak Ada Firasat Apapun yang Dialami Adik Bripka Bambang
Laki-laki berusia 37 tahun itu merupakan anak ketujuh dari delapan bersaudara. Sementara Bripka Bambang Tejo merupakan anak kelima
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Sapto Wahyu Pamungkas mengaku kaget saat mendapati kabar bahwa kakaknya, Bripka Bambang Tejo Wahono meninggal dalam peristiwa yang memewaskan tiga anggota Brimob.
Laki-laki berusia 37 tahun itu merupakan anak ketujuh dari delapan bersaudara. Sementara Bripka Bambang Tejo merupakan anak kelima.
"Saya dapat kabar dari adik saya yang nomor delapan. Lantas saya langsung pulang dari Surabaya," katanya.
Pria yang sehari-hari tinggal di Surabaya itu mengaku tidak ada firasat tertentu atas meninggalnya sang kakak.
"Kami sudah lama tidak kumpul. Karena masing-masing sudah berkeluarga dan punya kebutuhan sendiri-sendiri," katanya.
Dia mengatakan, keluarga tidak bisa berbuat banyak kecuali hanya mengikhlaskan kepergiannya.
"Kami hanya bisa ikhlas. Disesali pun tidak akan kembali," katanya.
Diketahui, Bripka Bambang Tejo Wahono meninggalkan satu istri dan dua anak laki-laki. Anak pertama masih berusia 5 tahun. Sementara anak keduanya masih berusia 2,5 tahun.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/pemakaman-brimob-bunuh-diri_20171011_162458.jpg)