Ratusan Tanaman Jati dan Kayu Putih di Sukolilo Dirusak
Sebanyak 158 pohon jati dan 723 pohon kayu putih di Dusun Plosokerep, Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo dirusak
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
Laporan Wartawan tbun Jateng, Rifqi Gozali
TRIBUNJATENG.COM, PATI – Sebanyak 158 pohon jati dan 723 pohon kayu putih di Dusun Plosokerep, Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo dirusak orang tak yang tak bertanggung jawab dengan cara ditebang begitu saja.
Teguh Waluyo, Wakil Kepala Administratur Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Purwodadi mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Senin (30/10/2017) dini hari. Semula pihaknya mendapat laporan dari warga Dukuh Klumpit, Desa Prawoto sekitar pukul 05.00 WIB.
“Paginya kami langsung mengecek kondisi di lapangan. Bahwa ratusa pohon jati dan pohon kayu putih telah tumbang dibabat,” kata Teguh saat ditemui di lokasi, Selasa (31/10/2017).
Pohon yang ditebang tersebut, katanya, berada di petak 11 dan 12 masuk wilayah Resort Pemanguan Hutan (RPH) Prawoto, badan Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Penganten.
Teguh mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih memantau lokasi yang penebangan tersebut.
Sementara, tambahnya, pihaknya juga telah melaporkan kejadin tersebut kepada pihak kepolisian.
“Agar pihak kepolisian yang menyelidiki pelaku penebangan yang tidak bertanggung jawan oitu,” katanya.
Menurutnya, atas kejadian tersebut, terdapat kerugian mencapai Rp 22,6 juta.
“Umumnya pohon yang ditebang yaitu jati yang ditanam pada tahun 2011 dan 2013 silam sementara untuk kayu putih baru ditanam pada tahun 2015,” jelasnya.
Sumarti (70), seorang penggarap lahan milik Perhutani mengatakan, ia tidak tahu menahu pelaku penebangan tersebut. Pasalnya, dia kaget saat mendatangi ladangya yang rusak lantaran tertimpa pohon jati yang ditebang.
“Tanaman jagung saya pada rusak terkena pohon yang jatuh,” katanya.
Sementara, Teguh menambahkan, pihaknya akan melakukan penimbunan batang pohon yang ditebang agar tumbuh tunas baru.
“Nanti batangnya akn ditebang sampai rata dengan tanah. Setelah itu ditimbun tanah biar tumbuh tunas baru,” katanya.
(*)