Begini Kisah Nelayan Tegal yang Mencari Ikan Hingga Laut Makassar, Mereka Tak Pulang Selama 40 Hari
Dia menceritakan untuk perjalanannya dari Tegal ke Makassar membutuhkan waktu empat hari empat malam.
Penulis: Bare Kingkin Kinamu | Editor: suharno
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Bare Kingkin Kinamu
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Kapal Motor (KM) Kurnia Jaya kembali ke Pelabuhan Kota Tegal Timur Selasa (7/11/2017), pukul 18.00 WIB.
Nahkoda KM Kurnia Jaya, Wasjan (58) mengatakan dirinya telah 40 hari untuk mencari ikan di Laut Makassar.
Tidak hanya dirinya, tetapi juga ada sejumlah anak buah kapal (ABK) ikut dirinya berlayar.
Baca: Karut-Marut Juara Liga 1, Siapa Yang Disalahkan Terkait Lalainya Hukuman Akumulasi Sissoko?
Saat bersandar di pelabuhan, para ABK ini mengangkut ikan siro ke dalam petak-petak yang telah disediakan.
Tampak mereka memilah-milah ikan hasil tangkapan ke dalam petak yang telah tersedia.
Wasjan mengatakan ABK-nya menangkap ikan menggunakan alat tangkap berupa purse seine.
Alat tangkap ini termasuk alat tangkap yang ramah lingkungan.
Dia menceritakan untuk perjalanannya dari Tegal ke Makassar membutuhkan waktu empat hari empat malam.
“Selama 40 hari kami membawa 70 ton garam, dan 23 ton solar,” katanya.
Wasjan mengatakan juga mengangkut dua ton logistik.
"Sudah ada puluhan kotak ikan yang telah diangkut ke tempat pelelangan ikan yang ada di sisi timur kapal," sambungnya.

Hari ini tinggal melanjutkan angkut kemarin yang belum selesai.
Saat tiba Selasa malam, ikan mulai langsung dikepak untuk dipindahkan ke tempat pelelangan ikan.
“Ini tinggal sisa yang kemarin, Selasa malam tiba di pelabuhan istirahat dulu, Rabu setelah subuh baru kami mulai bongkar ikan,” tutur seorang ABK, Musthofa.
Baca: Istri Ahok Juga Hadir di Pernikahan Anak Jokowi, Satu Hal Ini Buat Netizen Kagum
Musthofa mengatakan ikan hasil tangkapan mereka ini bisa menghasilkan Rp 100 juta apabila laku hingga tiga ton.
“Ini belum pasti tiga ton, tetapi dari perkiraan kami memang sekitar tiga ton,” kata Musthofa.
Terkait proses Jual beli ikan di pelelangan, Musthofa mengatakan tidak menggunakan kiloan.
Biasanya tengkulak membelinya berdasar hitungan dari tiap petak.
Saat memantau langsung proses jual beli di tempat pelelangan ikan, para tengkulak rata-rata membeli delapan kotak ikan seharga Rp 8 juta.(*)