Aliran Kepercayaan Masuk Kurikulum? Ini Komentar Ketua PGSI dan PGRI Kota Pekalongan
Terkait wacana penerapan aliran kepercayaan di kurikulum pendidikan membuat beberapa pihak angkat bicara.
Penulis: budi susanto | Editor: bakti buwono budiasto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN- Terkait wacana penerapan aliran kepercayaan di kurikulum pendidikan membuat beberapa pihak angkat bicara.
Ketua Persatuan Guru Swasta Indonesia (PGSI) Kota Pekalongan Edi Setiono, menolak secara tegas wacana tersebut.
"Kami dari PGSI sepakat menolak penerapan aliran kepercayaan di dalam kurikulum pembelajaran," ujarnya saat ditemui tribunjateng.com, Kamis (23/11/2017).
Baca: NGERI! Taruna Ini Tewas di Sekolah, Organ Vitalnya Hilang
Edi menerangkan, aliran kepercayaan lebih ke penghayatan bukan untuk dimasukan ke dalam kurikulum.
"Saya juga penganut aliran kepercayaan, tapi saya pribadi tidak mau aliran kepercayaan ada di pelajaran," imbuhnya.
Baca: Jelang Natal dan Tahun Baru, Pertamina Bakal Tindak Penimbun LPG 3 Kg
Sementara itu, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Pekalongan Robby Agustiono, menyatakan pihaknya tidak berkomentar terkait penerapan aliran kepercayaan.
"Kalau PGSI menolak, kami tidak bisa memberi komentar terkait penerapan aliran kepercayaan di kurikulum pembelajaran," pungkasnya.(*)