80 Persen Kecelakaan Lalu Lintas Ternyata Disebabkan Adu Banteng, Ini Penjelasannya

Kegiatan ini berawal dari keprihatinan perusahaan terhadap tingginya tingkat kecelakaan serta pelanggaran lalu lintas.

Penulis: deni setiawan | Editor: suharno
tribun jateng/alexander devanda wisnu p
Pelajar SMA Negeri 15 Semarang melintasi jalur berkelok yang dibuat di halaman sekolah dalam sosialisasi safety riding, Selasa (15/8/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PT Total Oil Indonesia yang merupakan produsen pelumas asal Perancis turut serta andil dalam kampanye atau sosialisasi safe riding.

Brand Manager PT Total Oil Indonesia Magdalena Naibaho mengatakan bahkan perusahaan tempatnya bekerja ini rutin berkampanye berkendara secara aman tiap tahun.

Menurutnya, kegiatan ini berawal dari keprihatinan perusahaan terhadap tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas serta pelanggaran yang dilakukan masyarakat, khususnya kaum muda.

"Dari data Kementerian Perhubungan RI, pada 2016 lalu tercatat di Indonesia rata-rata ada sekitar 73 orang meninggal dunia tiap hari karena kecelakaan lalu lintas (di jalanan). Angka kecelakaan terus meningkat dari tahun ke tahun," kata Magdalena, Rabu (29/11/2017).

Baca: Sugiarto Hendak Pulang ke Semarang saat Bonek Melempari Truknya Memakai Batu

Dia menjabarkan, sepanjang tahun 2014 tercatat ada sekitar 95.906 kasus.

Meningkat di tahun berikutnya (2015) sekitar 98.970 kasus, dan terus bertambah di 2016 sekitar 105.374 kasus.

"Jika dilihat pada jenis kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas itu, misal dari sekitar 80.157 kasus yang terjadi pada periode Januari hingga September 2016, ada 71.616 kasus melibatkan kendaraan roda dua (sepeda motor)," terangnya.

Baca: Siklon Tropis Cempaka, BPBD Kabupaten Semarang Ingin Warga Catat Nomor-Nomor Penting Ini

Menurutnya, 80 persen dari kecelakaan tersebut, terjadi akibat adu banteng, kurangnya keterampilan pengendara saat berkendara di jalanan, termasuk juga di dalamnya terkait kewaspadaannya.

"Pelaku pelanggaran lalu lintas ternyata didominasi dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Data yang kami peroleh dari pelaksanaan Operasi Patuh Candi 2016 lalu yang digelar Polrestabes Semarang, 42 persennya ternyata adalah mereka, pelajar dan mahasiswa," paparnya.(*)

Sumber: Tribun Jateng
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved