Inilah Arti dan Asal Nama Bulan Desember, Ternyata Artinya Bukan Bulan ke-12
Orang sering mengira bahwa arti nama bulan Desember adalah bulan ke-12.Padahal kata decem berarti sepuluh.
Penulis: Suci Rahayu | Editor: Suci Rahayu
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suci Rahayu
TRIBUNJATENG.COM - Desember adalah bulan ke 12 dalam sistem penanggalan Julian dan Gregorian.
Bulan ini memiliki 31 hari dan merupakan bulan ke tujuh dalam kalender dengan jumlah hari yang lebih dari 30.
Desember identik dengan salju, perayaan Natal dan malam tahun baru.
Orang sering mengira bahwa arti nama bulan Desember adalah bulan ke-12.
Padahal, decem berarti sepuluh.
Dilansir dari wikipedia, Desember diberi nama dair bahasa latin, Decem yang berarti sepuluh.
Sehingga Desember berarti bulan kesepuluh.
Hal ini disebabkan karena sebenarnya dahulu bulan dimulai dari Bulan Maret.
Mulanya musim salju setelah bulan Desember tidak terhitung sebagai bulan apapun.
Setelah musim salju berakhir barulah kembali dihitung bulan pertama yaitu, Maret.
Seiring waktu, bulan Januari dan Februari pun ditambahkan untuk menamai bulan setelah musim Salju.
Namun, nama Desember tidak berubah.
Dalam masyarakat Jawa, Desember diartikan sebagai Bulan gede-gedene sumber atau berlimpahnya sumber daya.
Ini disebabkan karena pada bulan ini Indonesia mengalami musim penghujan.
Diikuti dengan bulan Januari yang diartikan sebagai hujan sehari-hari.
Orang yang lahir pada Bulan Desember memiliki zodiak Sagitarius dan Capricorn.
Bulan Desember sendiri memiliki simbol bunga narcissus.

Sedang batu mulia yang menwakili bulan ini adalah turqoise, zircon, dan tanzanite.
Bulan ini merupakan bulan yang spesial untuk warga Inggris.
Pada bulan ini, masyarakat Inggris merayakan bulan Egg Nog nasional.
Egg Nog adalah minuman khas Inggris yang terbuat dari telur, susu dan campuran lain seperti kayu manis.
Pada tanggal 24 Desember, masyarakat Inggris menikmati Egg Nog buatan rumah bersama kelaurga mereka.
Selain itu, masyarakat Inggris juga merayakan bulan kue buah nasional dan bulan pear nasional.
Secara global, bulan Desember diperingati sebagai No Gender December yang diadakan untuk mengedukasi masyarakat untuk tidak memberikan steoreotipe pada gender tertentu.
Sedangkan di Amerika Serikat, 2 Desember diperingati sebagai hari fritters atau hari gorengan nasional. (*)