Natal 2017
Hari Natal, Jalur Wisata ke Dieng Wonosobo Lengang
Situasi arus lalu lintas di seputar Dieng terpantau sepi hari ini, Senin (25/12).
Penulis: khoirul muzaki | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Situasi arus lalu lintas di seputar Dieng terpantau sepi hari ini, Senin (25/12).
Dari pantauan kendaraan di jalur menuju objek wisata Dieng, kunjungan wisatawan mengalami penurunan dibanding hari sebelumnya, Minggu (24/12) yang menjadi puncak kepadatan lalu lintas di jalur Dieng.
Meski lalu lintas lengang, beberapa petugas pos pengamanan Dieng Polres Wonosobo terlihat tetap siaga mengatur arus lalu lintas di jalur itu.
Kasubsatgas Pengamanan Obyek Wisata Dieng Iptu Suriyanto membenarkan terjadinya penurunan jumlah pengunjung ke Dieng hari ini.
Minggu (24/12) dari pagi hingga sore disebutnya merupakan puncak kepadatan kendaraan. Saat itu, terjadi penumpukan kendaraan di beberapa titik jalur menuju Dieng, antara lain di titik Gardu Pandang desa Tieng Kejajar, Tanjakan 15 persen dan Desa Patakbanteng Kejajar Wonosobo.
"Hari ini sepi. Arus lalu lintas sangat lancar. Meski demikian, kami masih tetap bersiaga di sepanjang jalur," katanya, Senin (25/12)
Selain menyiagakan petugas di Pos Pengamanan, pihaknya juga menyiagakan mobil penarik kendaraan. Mobil itu sengaja disiapkan untuk membantu para pengendara menarik kendaraannya mogok di jalan atau tak kuat melaju di tanjakan.
Puncak kunjungan wisatawan atau kepadatan lalu lintas pada libur Natal terjadi sehari menjelang Natal, kemarin Minggu (24/12).
Lalu lintas diprediksi akan kembali memasuki puncak kepadatan menjelang pergantian Tahun Baru 2018, antara Jumat (29/12) hingga Minggu (31/12).
“Kami prediksi hari Jumat hingga Minggu, akan kembali terjadi kenaikan volume kendaraan yang akan ke Dieng,” katanya.
Pihaknya mengimbau warga yang akan berwisata ke Dieng untuk mempersiapkan diri jauh hari sebelumnya, terutama menyangkut kesiapan kendaraan. Pasalnya, medan jalan menuju dataran tinggi Dieng cukup sulit, penuh tanjakan dan tikungan curam.
"Karena itu dibutuhkan kendaraan yang berada dalam kondisi prima. Jika masih ragu, lebih baik gunakan angkutan umum,”kata Iptu Suriyanto. (*)