Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Natal 2017

MERIAH Dangdutan di Lapas Kedungpane Hibur Pengunjung dan Warga Binaan Saat Natal

MERIAH Dangdutan di Lapas Kedungpane Hibur Pengunjung dan Warga Binaan Saat Natal di Kota Semarang, Senin (25/12/2017).

Penulis: muh radlis | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG/MUH RADLIS
MERIAH Dangdutan di Lapas Kedungpane Hibur Pengunjung dan Warga Binaan Saat Natal di Kota Semarang, Senin (25/12/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ratusan pengunjung memadati selasar Lapas Kelas I Kedungpane, Semarang, Senin (25/12/2017).

Para pengunjung ini ingin menjenguk sanak keluarga yang sedang menjalani hukuman di Lapas Kedungpane.

Mereka ditempatkan di sebuah selasar berbentuk aula tanpa dinding, hanya pagar pembatas setinggi satu meter mengelilingi.

Keakraban, keceriaan, canda tawa hingga tangis bercampur jadi satu di lokasi itu.

Tentunya petugas keamanan Lapas Kedungpane tetap mengawasi di tiap sudut lokasi.

Sembari bercengkrama dengan sanak keluarga yang sedang menjalani masa hukuman, para pengunjung ini juga dihibur musik dangdut organ tunggal.

Pemain musik ini tak lain adalah warga binaan Lapas Kedungpane.

Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Kedungpane, Toro Wiyarno, mengatakan, moment khusus Natal 2017 ini pihaknya memberikan kesempatan lebih lama pengunjung bercengkrama dengan sanak keluarga yang menjalani masa hukuman.

"Kami mulai buka pukul 09.00 dan ditutup pukul 12.00. Jadi bebas selama itu mau berkumpul dengan keluarga di selasar," kata Toro.

Barang bawaan pengunjung yang datang pun diperiksa sebelum memasuki pintu lapas.

Menurut Toro, hari kunjungan biasa para napi dan keluarganya juga dikumpulkan di lokasi tersebut.

"Agar lebih mudah pengawasannya. Kalau hari hari tertentu cukup kewalahan menjaga apalagi kalau membludak," katanya.

Napi dan keluarganya juga bisa lebih santai apabila ditempatkan di selasar. Mereka dihibur oleh warga binaan lain yang konsen dalam bermusik.

"Musiknya itu gantian, kadang gamelan, kalau sekarang organ tunggal. Biasa ada napi atau keluarganya yang ingin menyumbangkan lagu," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved