Begini Cara Masyarakat Solo Memperingati Sewindu Meninggalnya Gus Dur
Sejumlah poster berukuran 1x1 meter menghiasi kawasan bundaran Gladak, Solo, Sabtu (30/12/2017) pagi.
Penulis: akbar hari mukti | Editor: galih permadi
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Sejumlah poster berukuran 1x1 meter menghiasi kawasan bundaran Gladak, Solo, Sabtu (30/12/2017) pagi.
Di poster-poster itu, terdapat sosok wajah KH. Abdurrahman Wahid, atau lebih dikenal dengan sebutan Gus Dur dengan kutipan-kutipannya semasa hidup yang terkenal.
Tampak poster-poster yang dipajang di jalan raya menjadi pemandangan tak biasa bagi sejumlah pengguna jalan raya.
Ada yang kemudian memilih untuk berhenti sejenak lalu mengabadikannya lewat kamera ponsel.
Ada juga pengguna jalan yang berhenti untuk membacanya sejenak, dan kemudian melanjutkan perjalanannya lagi.
Sejumlah masyarakat pun ada yang memilih mendekati poster-poster Gus Dur itu dan berswafoto di dekatnya.
Pagi yang sejuk dengan lalulalang kendaraan yang tak terlalu padat membuat suasana tampak semakin menyenangkan.
Aksi tersebut adalah aksi peringatan sewindu meninggalnya Gus Dur, pada 30 Desember 2009 silam.
Meski kini telah meninggal, namun sosoknya tampak hingga kini masih dikenang banyak orang.
Satu di antaranya, Septiana (31). Satu pengguna jalan yang sebenarnya ingin pergi ke Pasar Gede, Solo, itu menyempatkan diri untuk berhenti sejenak ke Gladak untuk melihat poster-poster itu.
"Tidak tahu sebelumnya kalau akan ada poster-poster Gus Dur. Karena saya penggemar pemikiran beliau tentang pluralisme, maka saya berhenti dan foto-foto," jelasnya kepada tribunjateng.com.
Saking senangnya terhadap tokoh Gus Dur, Septi pun menyebut Gus Dur sebagai Bapak Bangsa Indonesia.
"Menurut saya Gus Dur sangat hebat sekali pemikirannya. Pemikirannya tak lekang oleh waktu," urai Septi.