Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

FOCUS

Jennifer Dunn Kurang Greget

Laporan terbaru Badan Narkotika Nasional menyatakan ada 6,4 juta jiwa pemakai narkoba di Indonesia.

Penulis: abduh imanulhaq | Editor: abduh imanulhaq
Kolase TribunStyle
Jennifer Dunn 

TRIBUNJATENG.COM - Penangkapan kembali Jennifer Dunn dalam kasus narkoba menarik perhatian publik Indonesia. Di sejumlah situs berita, laporan mengenai penangkapannya segera menjadi yang terbanyak dibaca.

Setiap kali selebriti atau figur publik di negeri ini terungkap menggunakan narkotika, beritanya bisa dipastikan laku keras. Terlebih jika yang bersangkutan merupakan sosok sensasional atau kontroversial.

Bagi sebagian orang, tertangkapnya kembali Jennifer Dunn dalam kasus narkotika tidaklah mengejutkan. Kasus yang teranyar merupakan yang ketiga, sebelumnya terjadi pada 2005 dan 2009.

Sembilan tahun lalu, Jennifer bahkan divonis empat tahun dalam perkara kepemilikan sabu-sabu dan ekstasi. Berkat pengurangan masa hukuman, artis ini menjalani tiga tahun saja.

Mungkin ada khalayak yang teringat akan keledai. Hewan tersebut digambarkan bisa terperosok ke dalam lubang yang sama lebih dari sekali.

Focus Aim
Focus Aim (TRIBUN JATENG/CETAK)

Di luar itu kita tahu, narkotika mengandung zat adiktif. Penggunanya pasti kecanduan sehingga penjualan barang haram ini menjadi ladang menggiurkan bagi para pebisnis jahat.

Beberapa selebriti tertangkap lebih dari sekali oleh polisi atau Badan Narkotika Nasional karena menyalahgunakan narkoba. Tak perlu kita ungkapkan lagi nama-nama mereka yang memang sudah menjadi rahasia umum.

Satu yang pasti, terungkapnya kembali artis yang memakai barang haram hanya merupakan puncak gunung es penyebaran narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Data-data yang dirilis oleh insitusi berwenang menunjukkan Indonesia sudah berstatus darurat narkoba.

Tak kurang dari Presiden Joko Widodo yang mengonfirmasi status tersebut secara terbuka. Sejak 2003 atau 15 tahun silam, jumlah pengguna narkotika terus melejit.

Laporan terbaru Badan Narkotika Nasional menyatakan ada 6,4 juta jiwa pemakai narkoba di Indonesia. Data itu merupakan pencatatan tahun 2016 sehingga jumlahnya sekarang diyakini lebih besar.

Sebagai perbandingan, data resmi jumlah pengguna narkoba di Indonesia hingga November 2015 adalah 5,9 juta orang. Konklusi sederhana, dalam setahun ada tambahan sedikitnya setengah juta jiwa.

Statistik ini meresahkan karena pemakainya ada di semua lapisan usia dan golongan masyarakat. Komisaris Jenderal Budi Wasesa sebagai figur teratas di Badan Narkotika Nasional menegaskan ada pengguna narkoba yang masih berpredikat siswa taman kanak-kanak.

Sayang, kita merasa bahwa perlawanan terhadap peredaran narkoba yang masif ini belum greget. Di sisi lain, kesadaran dan kepedulian publik Tanah Air terhadap bahayanya terasa masih minim.

Jauh berbeda jika dibandingkan gegap-gempita kampanye perlawanan terhadap korupsi. Padahal siapa yang membantah bahwa narkotika tak kalah bahaya dari korupsi terhadap keberlangsungan peradaban?

Kita memandang bahwa Badan Narkotika Nasional atau kepolisian perlu terus menambah tangkapan kakap pada tahun ini dan selanjutnya. Penangkapan selebriti yang mengonsumsi narkoba jelas membetot perhatian publik.

Namun, pengungkapan bandar raksasa terang lebih membahagiakan masyarakat. Tak ubahnya operasi tangkap tangan yang menjadi ikon Komisi Pemberantasan Korupsi. (tribunjateng/cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved