FOCUS

Alih Fungsi Terminal Terboyo

Alih Fungsi Terminal Terboyo. Terminal bus terbesar di Semarang bahkan di Jawa Tengah itu telah menjadi salah satu ikon Kota Semarang.

Penulis: Erwin Ardian | Editor: iswidodo
tribunjateng/grafis/bram kusuma
ERWIN Ardiansyah wartawan Tribun Jateng 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bagi warga Semarang, siapa yang tak kenal dengan Terminal Terboyo. Terminal bus terbesar di Semarang bahkan di Jawa Tengah itu telah menjadi salah satu ikon Kota Semarang. Di masa kejayaannya, ratusan bus dalam sehari pernah mampir ke terminal yang terletak di kawasan Kaligawe ini.

Namun perjalanan panjang Terminal Terboyo sebagai terminal bus telah berakhir. Sejak Senin 15/1/2018, pemerintah secara resmi menutup penggunaan Terminal Terboyo Semarang untuk operasional transit bus.

Kini, status Terminal Terboyo diubah dari tipe A menjadi C artinya, Terminal Terboyo akan berubah fungsi, sehingga tak lagi melayani transit bus. Terminal tipe C ini nantinya akan menjadi terminal untuk peti kemas, pangkalan truk, dan terminal angkutan kota.

Terminal Terboyo pada Senin (15/1/2018) ini benar-benar jarang dihampiri Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).
Terminal Terboyo pada Senin (15/1/2018) ini benar-benar jarang dihampiri Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP). (tribunjateng/Akhtur Gumilang)

Besaran anggaran dari APBD Pemkot Semarang yang dikucurkan untuk perbaikan Terminal Terboyo pun cukup fantastis. Demi mewujudkan terminal tipe C yang bagus, Pemkot akan menggelontorkan duit rakyat Rp 90 miliar.

Setelah perubahan status Terminal Terboyo ini, trayek bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP) otomatis dialihkan. Bus AKAP mulai sekarang masuk Terminal Mangkang, sedangkan AKDP masuk ke Terminal Penggaron.

Keputusan mengalihfungsikan Terminal Terboyo ini sangat tepat meski terkesan terlambat. Sudah sekian lama, Terminal Terboyo seperti mati suri alias hidup segan mati tak mau. Banyaknya masalah ada di Terminal Terboyo membuat sopir bus seolah malas membelokkan setirnya masuk ke terminal ini. Mulai dari banyaknya preman, lingkungan yang kumuh hingga banjir rob yang tak henti menggenangi, membuat Terminal Terboyo selalu sepi.

Sopir bus dan penumpang sepertinya kompak menghindari masuk ke Teminal Terboyo. Sudah bertahun-tahun lamanya sopir bus justru lebih senang mengarahkan busnya mangkal di pinggir jalan di depan RSI Sultan Agung dan jalan masuk Tol Muktiharjo, atau tak jauh dari lampu merah Terminal Terboyo.

Alih fungsi Terminal Terboyo menjadi terminal peti kemas dan pangkalan truk diharapkan juga menjadi solusi. Selama ini masih banyak ditemukan truk-truk berukuran besar yang terparkir secara liar di pingir-pinggir jalan utama di kawasan Kota Semarang.

Selain mengganggu keindahan kota, truk yang parkir di tepi jalan raya juga mengundang bahaya. Minimnya penerangan di malam hari membuat truk-truk yang parkir di tepi jalan bisa berubah fungsi menjadi ‘ranjau’ yang membahayakan pengendara lain. Sudah banyak korban berjatuhan akibat menabrak truk yang sedang berhenti.

Proses pembangunan Terminal Terboyo nantinya juga menjadi tantangan tersendiri. Berada di kawasan banjir rob yang cukup parah, membuat proses perencanaan dan pembangunannya memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Pengalaman pahit Pemkot Semarang yang gagal menyelesaikan beberapa prtoyek infrastruktur sesuai jadwal pada tahun 2017, harus menjadi pelajaran berharga. Namun jika semuanya sukses, warga Semarang akan melihat bus yang tertib masuk ke terminal dan jalan-jalan yang bersih dari truk parkir pada tahun depan. (tribunjateng/erwin ardian)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved