Kasus Asusila
Pemkab Semarang Siapkan Psikolog untuk Pelaku Video Mesum Pelajar
Pendampingan dilakukan untuk meminimalisasi dampak psikologis kedua pelaku yang masih tergolong anak-anak.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Kabupaten Semarang menerjunkan tim untuk mendampingi pelaku video mesum pelajar yang sempat viral baru-baru ini. Pendampingan dilakukan untuk meminimalisasi dampak psikologis kedua pelaku yang masih tergolong anak-anak.
"Rencana siang ini kami akan menjangkau, assessment ke pemerannya karena dua-duanya sama-sama anak. Jadi kami dampingi selama prosesnya," kata Virgina Orchid, petugas pendamping dari Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Dinas Pemberdayaan Perempuan Pelayanan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Semarang, Selasa (23/1) siang.
Menurut Virginia, tim pendamping terdiri dari tiga orang yang akan bekerja hingga proses hukum yang tengah dilakukan oleh Polres Semarang terkait penyebaran video mesum pelajar tersebut selesai.
"Kadang kan anak merasa takut kalau diperiksa polisi meski mereka tidak pakai baju polisi, nanti kami motivasi," ujarnya.
Selama pendampingan, terbuka kemungkinan keduanya akan diperiksa seorang psikolog untuk pemulihan kondisi kejiwaannya. Pendampingan psikologi ini akan dilakukan secara berkala hingga kondisi kejiwaannya bagus.
"Tidak bisa sekali pertemuan, bisa empat sampai lima kali pertemuan. Tergantung dari hasil pemeriksaannya psikolognya nanti," imbuh Virginia.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Yusi Andi Sukmana mengatakan, terkait perkembangan penyelidikan kasus ini, pihaknya sudah mengklarifikasi pelapor dan saksi. Saat ini, pelapor dan pelaku masih berstatus saksi dan belum ditetapkan sebagai tersangka.
"Kasus ini merupakan kasus terkait pornografi pertama di wilayah kerja Polres Semarang," ujarnya pada Tribun Jateng.
=============================
- Kasus video mesum siswa di kabupaten Semarang masih berlanjut
- Pemkab Semarang turun tangan dampingi pelaku video mesum pelajar
- Kasatreskrim Polres Semarang, AKP Yusi Andi segera panggil pelapor
=============================
Selain melakukan penyelidikan terkait kasus ini, ia pun mengimbau pada masyarakat untuk menghindari perbuatan yang merugikan nama baik diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan tempat tinggal. Hindari aktivitas yang tidak baik dan tidak sopan, apalagi mempublikasikan hal tersebut ke khalayak ramai.
Terlebih melakukan dan menyebarkan perbuatan yang melanggar norma kesopanan, lebih baik tidak dilakukan. Ia juga mengingatkan para remaja agar bijak dalam menggunakan media sosial.
"Jangan ikut menyebarkan konten yang berbau pornoaksi, pornografi, dan SARA," tegas Yusi.
Sebagaimana diketahui, video mesum berdurasi tiga menit tersebut diduga dilakukan dua pelajar di Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Video tersebut diperkirakan dibuat di rumah siswa SMP pada tahun 2017 dan saat ini masih beredar luas.
Para pelajar yang diduga ada dalam video tersebut disebutkan telah mengundurkan dari sekolah. Remaja laki-laki yang masih duduk di kelas IX SMP mengundurkan diri pada tanggal 10 Januari 2018, sedangkan remaja perempuan yang masih duduk di kelas XI sebuah SMK di Kecamatan Pringapus mengundurkan diri pada 15 Januari lalu.
Ikut Kejar Paket
Kadis Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Semarang Romlah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk kelanjutan pendidikan dua siswa yang diduga pemeran video mesum pelajar.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/pemeran-cowok-video-mesum-pringapus-masih-berseragam-smp-tampak-agresif_20180118_143155.jpg)