Empat Pelajar Dimintai Keterangan Terkait Pembunuhan Sopir Taksi Online

Kedatangan Aziz dan DSP ke kantor polisi untuk melihat kondisi kedua siswanya yang berada di balik sel jeruji.

Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: suharno
TRIBUN JATENG/AKHTUR GUMILANG
Saat pihak sekolah dan orangtua IBR berada di dalam sel tahanan Polrestabes Semarang, Rabu (24/1/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akhtur Gumilang

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - IBR (16) dan DIR (15) merupakan tersangka pembunuhan sopir Go Car dan Grab bernama Deni Setiawan (25).

Orang tua IBR bersama pihak SMKN Negeri di Semarang mendatangi Polrestabes Semarang, Rabu (24/1/2018) pukul 11.30 WIB ini.

DSP (48) adalah orangtua IBR yang tinggal di Perumahan, Sambiroto, Tembalang, Semarang.

Sementara itu, pihak SMK Negeri Semarang yang mendatangi Polrestabes Semarang adalah Kepala Pembina OSIS yakni Muhammad Abdul Aziz.

Kedatangan Aziz dan DSP ke kantor polisi untuk melihat kondisi kedua siswanya yang berada di balik sel jeruji.

Baca: 7 Fakta Pembunuhan Sopir Taksi Online di Semarang, Kelakuan Miris Anak Zaman Now

Sebelum datang ke Mapolreatabes, Pihak sekolah telah terlebih dahulu memeriksa empat siswa lainnya yang diketahui berencana untuk iku dengan IBR dan DIR.

Mereka berempat adalah BNT, AND, RK, dan, NDR. Semuanya adalah siswa kelas X, rekan sekelas IBR dan DIR.

"Saat ditanyai oleh kami, mereka berempat mengaku tidak ikut saat diajak DIR dan IBR. Mereka menolak undangan kedua tersangka," pungkas Aziz kepada Tribunjateng.com, Rabu (24/1/2018).

Selain mendatangi sel tahanan, DSP dan Aziz pun harus memberikan keterangan kepada pihak Resmob Polrestabes Semarang.

Adapun NDR hadir untuk pemeriksaan bersama Aziz dan DSP.

"Di antara ke empat siswa, ada NDR yang datang ke sini. Dia cuman dimintai keterangan saja oleh polisi, sama seperti saya," lanjutnya.(*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved