Begini Komentar Ketua Snex Usai PSIS Semarang Memilih Maguwoharjo Jadi Homebase
Besar kemungkinan homebase PSS Sleman tersebut akan lolos, karena selama ini juga sering digunakan Timnas Indonesia untuk beruji coba.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: suharno
Laporan Wartawan Tribun Jateng, F Ariel Setiaputra
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ketua Umum Snex, Edy Purwanto menjelaskan, pihaknya menerima keputusan manajemen yang menunjuk Stadion Maguwoharjo, Sleman, sebagai homebase.
Hal itu disampaikan Edy, setelah pada Senin malam (5/2/2018), Manajemen mengadakan audiensi dengan salah satu loyalis PSIS tersebut.
Perhari ini (Selasa, 6 Februari), Stadion Maguwoharjo mulai diverifikasi.
Besar kemungkinan homebase PSS Sleman tersebut akan lolos, karena selama ini juga sering digunakan Timnas Indonesia untuk beruji coba.
Bahkan yang terakhir, Timnas Islandia menjajal Stadion tersebut, dalam rangkaian tour ke Indonesia, melawan tim Indonesian Selection, awal Januari silam.
Sebelumnya, hal yang sama juga pernah dilakukan Manajemen, dengan membuka audiensi dengan Panser Biru, 23 Januari silam.
Edy menjelaskan, meski sebenarnya pihaknya menginginkan lokasi homebase yang lebih dekat, seperti di Magelang atau di Jepara, namun bwberapa persoalan menghambat keinginan tersebut, sehingga Stadion Maguwoharjo, Sleman menjadi solusinya.
"Sebenarnya kami menginginkan di Magelang, tapi tidak lolos verifikasi, atau di Jepara, tapi di Jepara pun terkendala masalah perijinan," ungkap Edy, Selasa (6/2/2018).
Baca: Ini Jadwal Dua Pemain Asing Bakal Merapat ke PSIS Semarang
"Tadi malam, CEO menyampaikan kalau PSIS akan berhomebase di Maguwoharjo, Bagaimanapun, karena Stadion memang belum jadi," sambungnya.
Menurut dia, meski homebase harus dilangsungkan di Sleman, Edy memastikan tak akan ada masalah, antara Snex dan suporter tuan rumah. Dalam hal ini Slemania dan BCS.
"Kami dengan Slemania dan BCS, tidak ada masalah. Mungkin sebelum kick off, kami akan silaturahmi dulu dengan teman-teman suporter di Sleman dan Jogja pada umumnya," kata Edy.
Baca: Sejumlah Pemain Liga 1 Ikut Seleksi PSIS U-19 Semarang
Menyoal harga tiket yang rencananya akan lebih tinggi jika dibandingkan saat di Liga 2 musim lalu, Edy mengatakan pihaknya bisa memahami kondisi yang dialami manajemen saat ini.
"Sesuai yang dijelaskan Manajemen, mereka tahun ini biaya operasionalnya cukup tinggi selama main di Liga 1 musim ini, karena harus ke luar kota dan luar Jawa," pungkasnya.
"Di samping itu, manajemen juga harus mengeluarkan biaya eksra saat bermain di home, karea harus keluar kota. Dengan situasi seperti itu, banyak teman-teman suporter yang bisa memahami kondisi itu," tandasnya.(*)