Misteri dan Asal Nama Tanjakan Emen Subang yang Sering Makan Korban
Saking seringnya terjadi kecelakaan, jalur tersebut banyak dipasang rambu-rambu dan peringatan untuk berhati-hati.
Penulis: Suci Rahayu | Editor: Suci Rahayu
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suci Rahayu
TRIBUNJATENG.COM - Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat kembali memakan korban.
Sebuah bus pariwisata mengangkut rombongan anggota koperasi simpan pinjam mengalami kecelakaan di tanjakan Emen pada Sabtu (10/2/2018) sore hari.
Akibat kecelakaan tersebut, 27 orang meninggal dunia dan 30 orang luka-luka.
Kecelakaan tersebut menambah daftar panjang kecelakaan yang terjadi di tanjakan yang dikenal angker karena sering memakan korban jiwa.
Jika dilihat dari medan jalannya, tanjakan yang dikenal dengan nama tanjakan Emen itu memang tergolong sulit.
Pantauan Tribunjateng.com dalam video yang diunggah oleh CNN Indonesia (13/2/2018), tanjakan Emen terdiri dari jalan menurun dan menanjak serta berbelok nyaris zig-zag.
Kondisi kendaraan harus dipersiapkan dengan baik agar siap menempuh jalur yang berbahaya itu.
Pengendara juga sebaiknya siap secara fisik dan mental, karena jika tidak terbiasa membawa kendaraan dengan medan naik turun maka akan kesulitan.
Mengantuk dan rem blong sering menjadi penyebab kecelakaan di tanjakan Emen ini.
Tahun 2012, sebuah bus berisi turis Taiwan terguling saat menuruni turunan Emen menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan 17 luka-luka.
Berikutnya pada 2014 rombongan siswa SMA Al Huda Cengkareng terguling setelah menabrak sebuah mobil membuat 7 orang meninggal dunia.
Pada 2017 satu orang meninggal dunia pada tabrakan beruntun di tanjakan Emen.
Banyaknya korban meninggal di jalur Emen membuat suasana dan cerita mistis semakin kental.
Padahal memang jalurnya saja yang berbahaya dan membutuhkan kemampuan khusus berkendara.
Pengendara harus pandai mengendalikan kecepatan dan kemudi karena setelah turunan tajam, pengemudi langsung dihadapkan dengan tanjakan yang hampir mencapai 35 hingga 40 derajat.
Begitu juga setelah jalan menanjak pengemudi langsung dihadapkan dengan turunan yang berkelak-kelok.
Saking seringnya terjadi kecelakaan, jalur tersebut banyak dipasang rambu-rambu dan peringatan untuk berhati-hati.
Warga yang tinggal di pinggi jalur Emen mengaku hampir setiap pekan terjadi kecelakaan di daerah tersebut.
Asal mula nama Emen konon berasal dari nama seorang warga yang terlibat kecelakaan.
Isat Supriyatna menuturkan Pak Emen meninggal terbakar di dalam bus yang dinaikinya di tanjakan.
Pak Emen merupakan warga Subang sehingga tanjakan tersebut dikenal sebagai tanjakan Emen. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/tanjakan-emen_20180210_220740.jpg)