Taman Sriwedari Dari Tempat Main-main Bakal Berubah Jadi Tempat Ibadah Megah Senilai Rp 151 Miliar
Di samping sebagai tempat ibadah, keberadaan Masjid Taman Sriwedari diproyeksikan menjadi destinasi wisata baru di Kota Solo.
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Pemerintah Kota Surakarta waktu dekat ini akan segera memulai pembangunan Masjid Taman Sriwedari Surakarta (MTSS) di kawasan Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah.
Di samping sebagai tempat ibadah, keberadaan Masjid Taman Sriwedari diproyeksikan menjadi destinasi wisata baru di Kota Solo.
Masjid Taman Sriwedari dibangun di lahan bekas taman hiburan rakyat (THR) Sriwedari. Taman Sriwedari merupakan peninggalan Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono (PB) X.
Taman Sriwedari dibangun sekitar tahun 1985 dikenal sebagai sebutan Bon Rojo (Taman Raja). Nama THR Sriwedari sudah melekat dan menjadi ikon di Kota Solo.
Keberadaan THR Sriwedari telah melahirkan bibit-bibit seniman dalam bidang musik. Ada keroncong, campursari, dan dangdut.
Bekas lahan seluas 17.200 meter persegi akan didirikan bangunan masjid dengan lima menara. Bahkan, satu menara Masjid Taman Sriwedari diklaim tertinggi di Indonesia, yakni 114 meter. Bangunan Masjid Taman Sriwedari sendiri mengadopsi Masjid Agung Demak.
"Taman Sriwedari dulu Bon Rojo. Tempat ini sangat strategis kita pilih untuk pendirian masjid dengan menyesuaikan fungsi taman Sriwedari," kata Ketua Pembangunan Masjid Taman Sriwedari Surakarta, Achmad Purnomo, ketika ditemui di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (21/2/2018).
"Masjidnya begitu tradisional. Bangunan masjid mengadopsi Masjid Agung Demak," tambah Purnomo.
Namun sebelum menentukan konsep bangunan masjid, Purnomo bersama tim pembangunan telah melakukan studi banding ke berbagai masjid yang ada di Indonesia. Seperti Masjid Agung Demak, Masjid Raya Pekanbaru, Masjid Menara Kudus, dan Masjid Jami Lasem Rembang.
Wakil Wali Kota Surakarta ini juga menambahkan, pembangunan Masjid Taman Sriwedari merupakan permintaan dari warga masyarakat Kota Solo. Rencana pembangunan masjid di tengah pusat kota ini sudah ada sejak mantan Wali Kota Surakarta, Joko Widodo.
Bangunan Masjid Taman Sriwedari terdiri dua lantai dan mampu menampung lebih dari 7.600 jemaah. Purnomo menambahkan, untuk memperindah pemandangan di sekitar masjid juga akan dilengkapi taman.
Senilai Rp 151 miliar
Pembangunan Masjid Taman Sriwedari tidak menggunakan anggaran APBD maupun APBN. Akan tetapi menggunakan dana sumbangan bersumber dari CSR. Adapun nilainya mencapai Rp 151 miliar.
Purnomo menjelaskan, satu dari lima menara masjid dibangun menggunakan anggaran bersumber APBD Kota Surakarta senilai Rp 1 miliar. Menara masjid ini akan dibangun melalui sistem lelang.