Taman Sriwedari Dari Tempat Main-main Bakal Berubah Jadi Tempat Ibadah Megah Senilai Rp 151 Miliar
Di samping sebagai tempat ibadah, keberadaan Masjid Taman Sriwedari diproyeksikan menjadi destinasi wisata baru di Kota Solo.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku, sudah memberi tahu terkait pembangunan Masjid Taman Sriwedari ke Jakarta.
"Kalau Presiden untuk membangun masjid pasti menyetujui. Saya tidak memiliki kepentingan lain, kecuali menyelesaikan apa yang pernah dibicarakan dengan Habib Novel pernah omong dengan wali kota yang saat ini menjadi presiden," tutur Rudy.
Apabila masjid itu sudah selesai dibangun, Rudy mengatakan akan meminta Presiden Jokowi untuk meresmikannya.
Ulama Kota Solo, KH Mohammad Dian Nafi mengatakan, Masjid Taman Sriwedari memiliki tiga aspek, yakni keislaman, keindonesiaan dan kesejarahan. Lima menara yang berdiri di Masjid Taman Sriwedari itu menggambarkan rukun Islam yang lima dan dalam aspek keinsonesiaan adalah Pancasila.
"Dari sisi kesejarahan model bangunan masjid ini menggunakan arsitektur Jawa. Sehingga sesuai dengan penataan Taman Sriwedari yang dilakukan Pemkot Surakarta," ungkap pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muayyad Windan, Makamhaji cabang Ponpes Al Muayyad Solo.
Ke depan, lanjut dia, Masjid Taman Sriwedari akan menjadi kebanggaan warga masyarakat Kota Solo dan umat Islam. Keberadaan Masjid Taman Sriwedari juga menjadi tempat bagi generasi milenial untuk menjalin dialog dalam membangun kerukunan.
Warga Solo, Kustanto, mengapresiasi langkah Pemkot untuk membangun Masjid Taman Sriwedari. Di sisi lain keberadaan masjid itu akan menghilangkan sejarah Bon Rojo peninggalan PB X.
"Sebenarnya THR enggak perlu ditutup. Bisa dicarikan tempat lain sehingga ikon Solo ini bisa tetap ada. Karena THR sudah melekat di masyarakat Solo," tuturnya. (Kontributor Kompas.com Solo, Labib Zamani)