BIKIN GERAM! Rekonstruksi Mahasiswi Hamil Yang Dijatuhkan dari Jembatan Kretek Kali Opak
Septiana, ditemukan oleh warga sekitar sedang tersangkut di tumpukan sampah bambu di bawah Jembatan Kretek masih mengenakan helm.
TRIBUNJATENG.COM, BANTUL - Jajaran Polres Bantul, Polsek Kretek bersama Kejari Bantul menggelar rekonstruksi kasus wanita hamil asal Klaten bernama Septiana yang diceburkan ke Kali Opak dari Jembatan Kretek, Bantul.
Proses rekonstruksi digelar di Mapolres Bantul, Kamis (22/2/2018).
Peristiwa ini terjadi pada 29 Januari 2018.
Septiana, ditemukan oleh warga sekitar sedang tersangkut di tumpukan sampah bambu di bawah Jembatan Kretek masih mengenakan helm.
Ia jatuh dari atas jembatan usai didorong dua laki-laki yang merupakan teman dekatnya.
Saat rekonstruksi dihadirkan dua pelaku, Aburahman Ash Shiddiq dan Yongki Ramadhan keduanya tetangga korban.
Baca: Suami Berpeluh Keringat Kerja Jadi TKI di Malaysia, Wanita Ini Malah Masukkan Bujangan ke Rumah
Septiana diperankan oleh peran pengganti.
Sepuluh adegan dilakukan, mulai pelaku dan korban berangkat ke Yogyakarta, lalu TKP di Jembatan Kretek sampai kembali ke Klaten.
Cara pelaku melempar korban juga tampak jelas.
Bermula ketika pelaku dan korban sedang duduk bersila di sisi timur Jembatan Kretek.
Sebelum didorong, pelaku memutar kaki korban sampai mengarah ke arah sisi luar jembatan.
Pendorong utama adalah Shiddiq kemudian dibantu Yongki.
Untuk mengaburkan tindakan kejinya, kedua pelaku sengaja menceburkan motor korban ke selokan sekitar jembatan tak jauh dari Koramil.
Tujuannya agar korban seakan-akan jatuh ke sungai karena baru saja mengalami kecelakaan mengendarai sepeda motornya.
Baca: Misteri Warsito Yang Hilang Misterius di Sekitar Bungker Kaliadem Merapi
Fakta lain dalam rekonstruksi, kedua pelaku telah berencana menghabisi nyawa korban sejak dari Klaten.
"Terlihat cukup jelas bahwa kedua pelaku ini memang merencanakan menghabisi nyawa korban, terlihat dari rencana sejak dari Klaten," kata Kapolsek Kretek, Kompol Leo Fasak.
Menurut Leo, kondisi korban yang kala itu sedang hamil 30 minggu diduga menjadi penyebab kedua pelaku tega melakukan tindakan keji.
Utamanya pelaku Shiddiq, yang menjadi inisiator yang tak ingin bertanggung jawab atas kehamilan korban karena perbuatannya.
Korban percobaan pembunuhan di Jembatan Kretek, Bantul, Yogyakarta, diajak pacarnya dari Klaten, Jawa Tengah, ke Pantai Parangtritis.
Di tengah perjalanan, korban diceburkan ke Sungai Opak.
"Korban ini berangkat dari Klaten ke Parangtritis," ujar Kapolsek Kretek, Kompol Leo Fasak kepada wartawan, Senin (29/1/2018), dikutip dari Kompas.com.
S (20) diajak pacarnya ke Pantai Parangtritis.
Saat itu, korban mengendarai motornya sendiri, dan pacarnya bersama seorang teman laki-lakinya menggunakan sepeda motor lain.
Sebelum sampai, korban dan pelaku berhenti di tengah jembatan yang membelah Sungai Opak itu.
Lalu, kedua sejoli ini bertengkar dan akhirnya korban dijatuhkan dari atas jembatan.
"Korban akhirnya jatuh ke sungai," imbuh dia.
Salah seorang warga yang membantu menolong korban, Tego Suprapto (47) mengatakan, seusai dievakuasi, korban dibawa ke rumahnya.
Karena perut korban buncit, istrinya sempat menanyakan apakah korban dalam kondisi hamil.
"Istri saya (Pariyem) sempat menanyakan apakah dia (S) hamil, namun tidak dijawab," ucapnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Maya Shintowati Pandji mengakui kondisi kehamilan korban.
"Tadi dihitung kurang lebih tujuh bulan kalau tidak salah," ucapnya.
Kondisi kesehatan korban terlihat membaik ketika korban meminta makanan panas.
"Ditanya 'soto ya?' dijawab 'iya
"Artinya bagi pasien yang ada keinginan makan, itu bagi kami sebuah harapan bagus," ucapnya.
Polisi saat ini masih mencari teman laki-laki korban yang diduga sengaja melempar mahasiswi sebuah universitas di Surakarta tersebut.
Korban sendiri ditemukan bersama sepeda motornya di Sungai Opak, Senin (29/1/2018) dini hari. (Tribun Jogja/Kompas.com/Markus Yuwono)