HEROIK! Sukimin Selamatkan 3 Orang Tertimbun Longsor, Hanya Pasrah Anaknya Sendiri Tewas
Saya lihat kamar anak saya sudah terkubur tinggi. Saya kemudian selamatkan 3 orang yang jelas masih hidup.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Catur waskito Edy
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Benturan puing rumah milik Solikhin yang terkena longsor terasa menyakitkan bagi Sukimin (28).
Ia tertimpa material longsor saat mengikuti tahlilan di rumah Solikhin di Rt 3 Rw 4 Desa Jingkang, Kamis malam (23/2).
Seluruh ruang berubah gelap saat jaringan listrik tiba-tiba padam. Obrolan ringan peserta tahlilan seusai acara tenggelam oleh suara gemuruh longsor.
Sejumlah peserta pengajian yang berkumpul di ruang paling depan punya kesempatan lari hingga lolos dari maut.
Namun tidak untuk empat bocah yang tertidur pulas di dalam kamar.
Tanah setinggi sekira 3 meter mengubur separuh rumah dari belakang.
Beberapa warga yang berkumpul di ruang tengah ikut tertimbun sebagian badannya. Meski harus menahan perih, Sukimin enggan beranjak dari area bencana.
Saat teman-temannya berlarian mencari keselamatan, Sukimin memilih bertahan.
Nyawa putranya, Abdul Rouf (11), lebih berarti. Sayang ia tak mampu meraih kamar yang sudah tertimbun tanah setinggi sekitar 3 meter.
Di kamar itu, Rouf memilih tidur beralaskan kursi sebelum pengajian digelar.
"Saya lihat tanah sudah tinggi menimbun kamar yang dihuni anak saya. Jadi saya pasrah,"katanya, kemarin Jumat (23/2)
Saat perasaannya hancur memikirkan keselamatan putranya, Sukimin melihat ayah dan kerabatnya meronta ingin ditolong.
Tubuh mereka terjepit material longsor sehingga tak kuasa lari.
Kondisi begitu gelap karena listrik padam. Hujan yang tak kunjung henti kian mencekam.