Kasus Pencurian
Gagal Bobol Pegadaian, Komplotan Pencuri Congkel Gerbang Toko CCTV Ambil Barang Ini
Toko CCTV di Jalan Simongan Raya No 68 A, Ngemplak Simongan, Semarang Barat, Semarang, Jawa Tengah, dibobol oleh komplotan pencuri
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akhtur Gumilang
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Toko CCTV di Jalan Simongan Raya No 68 A, Ngemplak Simongan, Semarang Barat, Semarang, Jawa Tengah, dibobol oleh komplotan pencuri pada Senin (26/2/2018) dini hari.
Komplotan tersebut membobol sebuah toko CCTV bernama Joglosemar Store.
Saat menerobos masuk di depan toko CCTV itu, ternyata aksi komplotan itu terekam juga oleh kamera CCTV di samping toko tersebut.

Sebelah Toko Joglosemar itu merupakan Toko Layanan Pegadaian.
Satpam Pegadaian, Samsul Maarif (28) memperlihatkan hasil rekaman cctv milik perusahaannya.
Rekaman tersebut memperlihatkan empat orang tengah berusaha menjebol gerbang toko tersebut.
"Sebelum ke toko Joglosemar, mereka berempat berusaha membobol toko kami (Pegadaian). Tapi karena gagal, akhirnya mereka memilih toko sebelahnya (joglosemar) dan berhasil," terang Samsul kepada Tribunjateng.com, Senin (26/2/2018).

Lewat rekaman tersebut, komplotan ini menggunakan alat tertentu agar bisa membuka gerbang toko Joglosemar itu.
Setelah terbuka, empat orang tersebut diketahui masuk dengan memecahkan kaca pintu toko.
Sebab, tampak pintu bagian kiri toko itu pecah, seakan dibobol paksa.
Sementara itu, pihak dari Joglosemar hingga saat ini tengah memperbaiki kerusakan yang terjadi akibat peristiwa ini.
Satu di antara pegawai Joglosemar, Daniel (35) mengatakan bahwa total kerugiannya mencapai Rp. 25 juta.
Daniel sendiri adalah seorang pegawai marketing di toko Joglosemar itu.
Barang-barang yang telah dicuri oleh komplotan tersebut di antaranya, Layar LED 32 inc (4 unit), DVR CCTV (4 unit), Leptop operasional (2 unit), dan CPU operasional (1 unit).
"Kita sudah hubungi pihak Polsek Semarang Barat. Para petugas kepolisian pun telah mendatangi kami tadi siang. Total kerugian sejauh ini masih sebesar Rp. 25 Juta. Kami masih ngitung juga sekarang," jelas Daniel. (*)