WASPADA! ATM 64 Bank Dibobol, Polisi Duga Ada Keterlibatan Orang Dalam
Kasus pencurian ini sempat heboh saat nasabah bank nasional kehilangan uangnya secara misterius setelah melakukan tarik tunai di ATM.
Direktur Digital Banking dan Teknologi Informasi BRI, Indra Utoyo menyatakan telah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri untuk mengejar dalang dan pelaku pencurian dana puluhan nasabah BRI di Kediri begitu pula di daerah lainnya di Indonesia terkait penangkapan lima pelaku skimming di Serpong, Tangerang Selatan.
Indra menduga kejahatan ini melibatkan jaringan internasional. "Kami sudah melakukan investigasi dan memang ada kejadian skimming. Mereka (pelaku) memang memanfaatkan ATM kami dan hanya satu ATM saja di Kediri,"ujar Indra.
Sementara itu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyiapkan strategi agar kejadian kejahatan skimming di Kediri tidak terulang kembali. Indra Utoyo, Direktur Perbankan Digital dan Teknologi Informasi BRI mengakui memang kejahatan perbankan berinovasi terus-menerus.
"Ketika kami meningkatkan teknologi, penjahat berusaha mengeluarkan inovasi lebih baru," kata Indra.
Untuk itu BRI telah memasang teknologi antifraud yang bisa mendeteksi jika terjadi sesuatu dengan bank atau nasabah. Selain itu, BRI juga mempunyai fitur di mobile banking yang bisa menonaktifkan kartu untuk transaksi.
Donsuwan Simatupang, Direktur Manajamen Risiko BRI mengatakan kejahatan skimming masuk dalam bagian risiko cyber yang harus ditangani.
"Hari ini bank melakukan identifikasi modus skimming, besoknya muncul modus baru," kata Donsuwan.
Oleh karena itu bank berusaha terus melakukan peningkatan keamanan setiap waktu. Bank juga juga aktif memberikan edukasi ke nasabah baik melalui SMS maupun media sosial milik BRI. (tribunjateng/cetak)