Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

TERPOPULER

5 Berita Terpopuler: Dari Kompol Fahrizal Tembak Adik Ipar hingga Tabrakan KA Sancaka di Ngawi

Berita terpopuler Tribun Jateng kemarin dari penembakan sadis wakapolres ke adik ipar hingga tabrakan maut KA Sancaka

FACEBOOK/SURYA ONLINE
Petugas berusaha mengevakuasi jasad masinis KA Sancaka yang terjepit, Jumat (6/4/2018) malam. 

1. Misteri Motif Fahrizal Tembak Adik Ipar dan Kenapa Tega Todongkan Senjata ke Ibunda
 

Kompol Fahrizal mantan Kasatreskrim Polrestabes Medan 
Kompol Fahrizal mantan Kasatreskrim Polrestabes Medan  (TRIBUN MEDAN)

TRIBUNJATENG.COM, MEDAN - Kasus penembakan yang menewaskan Jumingan alias Jun masih menimbulkan tanda tanya, motif apa Fahrizal membunuh adik iparnya sendiri.

Teguh Muliono (56) paman Fahrizal sempat bercerita kepada awak media, kronologi penembakan itu.

Teguh mengungkapkan Fahrizal (mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan dan kini menjabat Wakapolres Lombok Tengah) dan adik iparnya Jumingan sama sekali tidak memiliki masalah atau percekcokan di dalam keluarga.

"Saya memang terkejut terhadap berita ini. Setahu saya Fahrizal dan Jumingan tidak memiliki masalah, baik itu masalah keluarga maupun pribadi," ujar Teguh saat menceritakan peristiwa penembakan tersebut di Jalan Tirtosari, Kecamatan Medan Tembung, Medan, Kamis (5/4/2018).

Pelaku berpangkat Kompol (Komisaris Polisi) ini, tiba-tiba menembak Jumingan di rumah korban.

Teguh juga menyampaikan bahwa Fahrizal awalnya ingin menembak Kartini (Ibu kandungnya) namun dihalau oleh Jumingan.

"Semalam sehabis Salat Isa. Fahrizal datang dan sempat duduk-duduk sambil ngobrol baik-baik. Nah, masalah penembakan itu, memang awalnya ibunya mau ditembak, datang lah Jumingan menghalau dan ia langsung ditembak. Yang saya dengar sekali," ujarnya lagi.

Peristiwa ini memang sangat menyita perhatian warga setempat, pasalnya kelaurga Fahrizal dan Jumingan tidak memiliki masalah atau percekcokan keluarga. Teguh juga membenarkan hal tersebut.

"Enggak ada masalah keluarga. Waktu lebaran kemarin, baik-baik ajanya, enggak ada masalah atau cek-cok gitulah. Apalagi soal harta warisan, enggak ada," ucapnya lagi.

Kelakuan mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan ini pun, mencoreng Institusi Polri.

SELENGKAPNYA DI SINI

2. Kompol Fahrizal Mengaku Tak Menyesal Tembak Adik Iparnya dan Todong Ibunya, Ada Apa Ini?

Kompol Fahrizal. 
Kompol Fahrizal.  (Tribun Medan/M Andimaz Kahfi  )

TRIBUNJATENG.COM, MEDAN - Seorang perwira menengah Polri, Komisaris Polisi (Kompol) Fahrizal, Wakil Kepala Polres Lombok Tengah, bikin heboh Kota Medan.

Ia memberondongkan enam tembakan ke arah adik iparnya, Jumingan (33), hingga korban tewas di tempat.

Peristiwa tragis itu terjadi di rumah Kartini, ibu kandung Fahrizal, Jalan Tirto Sari, Gang Keluarga, Kelurahan Medan Tembung, Kota Medan, Rabu (4/4/2018) malam.

Fahrizal menembak Jumingan menggunakan senjata api dinas jenis revolver yang berisi enam peluru.

Tiga proyektil bersarang di kepala korban dan tiga lainnya di bagian kemaluan Jumingan.

Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebut hasil pemeriksaan sementara menujukkan motif pembunuhan itu karena dendam.

"Kami patut menduga, pelaku ada perasaan benci dan dendam. Itu baru dugaan karena para penyidik kami tengah melakukan pemeriksaan lanjutan," kata Paulus di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Kamis.

Namun Paulus tidak merinci apa perbuatan korban sehingga mengakibatkan Fahrizal menyimpan dendam.

Kompol Fahrizal yang awalnya banyak memberikan keterangan, belakangan justru memilih diam.

Selengkapnya di Sini

3. FAKTA-FAKTA: Pembunuhan Sadis Purnawirawan TNI AL Sehabis Salat Magrib: Kronologi Hingga Jejak Darah
 

Penghuni rumah pensiunan anggota TNI AL di Komplek TNI AL di Jalan Kayumanis, RT 7/6, Kelurahan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, yang dibunuh Kamis (5/4/2018) sore sekitar pukul 18.30 WIB
Penghuni rumah pensiunan anggota TNI AL di Komplek TNI AL di Jalan Kayumanis, RT 7/6, Kelurahan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, yang dibunuh Kamis (5/4/2018) sore sekitar pukul 18.30 WIB (Warta Kota/Budi Sam Law Malau)

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kepolisi masih memburu pelaku pembunuhan pensiunan TNI AL, Chunaedi, di rumahnya di Jalan Kayu Manis, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/4/2018).

Belum diketahui pasti motif di balik kasus tersebut, meskipun ada dugaan bila pembunuhan tersebut bermotif perampokan.

Jumlah pelaku pun masih belum diketahui pasti.

Tetapi berdasarkan pengakuan saksi mata kepada polisi, seorang pria datang ke rumah Chunaedi dan langsung menyerang korban.

Tribunnews.com merangkum sejumlah fakta terkat peristiwa tersebut, baik berdasarkan keterangan polisi, saksi, dan pantauan di lapangan.

1. Kronologi kejadian menurut polisi

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan menerangkan, korban ditemukan dalam posisi tengkurap di atas kasur dengan mengenakan peci motif kembang warna hijau coklat.

Korban menggunakan kaos kerah warna putih dan celana pendek hitam serta kain sarung motif coklat merah marun.

Hasil pemeriksaan pada tubuh korban, ucap Stefanus, terdapat luka-luka sobek.

"Tiga luka robek atau tusuk, yakni dua di bagian bawah dada kiri, dan satu di lengan kiri," ujar Stefanus melalui keterangan tertulisnya, Kamis (5/4/2018).

Selengkapnya di Sini

4.  Kronologi Kecelakaan Kereta Api di Ngawi, KA Sancaka Sambar Truk Tronton dan Avanza
 

Petugas berusaha mengevakuasi KA Sancaka yang mengalami kecelakaan di Ngawi, Jumat (6/4/2018) malam.
Petugas berusaha mengevakuasi KA Sancaka yang mengalami kecelakaan di Ngawi, Jumat (6/4/2018) malam. (SURYA/RAHADIAN BAGUS)

TRIBUNJATENG.COM, NGAWI - Kecelakaan KA Sancaka di Ngawi menyebabkan seorang masinis tewas, Jumat (6/4/2018).

Masinis itu meninggal dunia dalam posisi terjepit badan lokomotif.

Keterangan yang dihimpun Surya menyebutkan, kecelakaan di perlintasan tanpa palang pintu masuk Dusun Dadung, Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, tak hanya melibatkan truk tronton.

Ada pula mobil Avanza bernomor polisi L1356BH, milik kontraktor yang saat itu sedang memperbaiki bantalan rel di KM 215 + 800.

Menurut saksi mata, kecelakaan itu sebenarnya sudah berusaha dicegah.

Malang, KA Sancaka yang datang dari arah Solo menuju Surabaya sampai di tempat kejadian.

Kereta itu menyambar truk trailer dan kemudian menabrak Avanza yang berada di dekat pintu perlintasan.

"Sebenarnya saat truk tronton lewat, mobil milik kontraktor itu berusaha mengejar. Tapi belum sampai mendahului truk tronton, KA Sancaka sudah sampai di TKP dan menabrak truk kemudian mobil itu," ujar warga tersebut, Jumat (6/4/2018) malam.

Dalam kecelakaan itu, truk tronton, mobil Avanza, dan satu lokomotif rusak berat.

Adapun satu gerbong rusak ringan.

Selengkapnya di Sini

5.  HEBOH! TGB Sebut Susi Pudjiastuti Kerahkan 20 Bus untuk Aksi 212, Ini Tanggapan Bu Menteri

TGB dan menteri Susi
TGB dan menteri Susi (Kolase Tribun Timur)

TRIBUNJATENG.COM - Gubernur NTB, Zainul Majdi atau yang lebih dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) menyampaikan ceramahnya di UIN Jambi.

Dalam kegiatannya tersebut, terdapat satu pertanyaan yang dilontarkan oleh salah satu hadirin terkait dengan tuduhan radikal karena pernah mengikuti aksi 212.

Menjawab pertanyaan itu, TGB mengatakan bahwa aksi 212 itu bukan masalah agama dan nasionalis, tapi murni masalah pelecehan agama.

Bahkan TGB menyebut Susi Pujiastuti menyewa 20 bus untuk berangkat ke Monas untuk mengikuti aksi 212.

"Susi Pudjiastuti, Menteri Perikanan dan Kelautan, dia ngomong sama saya. Beliau menyampaikan kepada Pak Presiden pada masa 212 itu: 'Pak, saya ini bapak tahu lah. Ya saya kalau ibadah mungkin tidak seperti yang lain. Pakaian saya kan bapak tahu, tapi mohon pak mohon maaf saya menyewa 20 bus dari Pangandaran. Tetangga-tetangga saya semua pada berangkat ke Monas'.

Kenapa? Karena ucapan itu menyentuh isi terdalam saya sebagai seorang muslim. Jadi ini bukan masalah politik sebenarnya.

Jadi kalo orang-orang pada nanya kenapa TGB ikut 411 sampai berjalan, sederhana saja. Supaya saya bisa jawab kalau Munkar-Nakir tanya.

Ketika kitabmu di omongin, dengan sesuatu yang tidak tercover pembelaanmu terhadap Al-Quran, hanya itu saja", ujarnya.

Selengkapnya di Sini

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved