Terjadi Deflasi, Juliari Tak Ingin Petani Merugi

Penurunan harga pangan (deflasi) yang tidak terkendali dinilai ‎dapat menekan keuntungan bagi petani sebagai produsen pangan

Penulis: raka f pujangga | Editor: galih permadi
Terjadi Deflasi, Juliari Tak Ingin Petani Merugi
kemenkeu.go.id
ILUSTRASI

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penurunan harga pangan (deflasi) yang tidak terkendali dinilai ‎dapat menekan keuntungan bagi petani sebagai produsen pangan.

‎Anggota Komisi VI DPR RI, Juliari Batubara mengatakan, perlu keseimbangan antara deflasi dan inflasi agar tidak terlalu tinggi.

Dengan keseimbangan tersebut, maka akan membuat produsen maupun konsumen akan sama-sama diuntungkan.

"‎‎Deflasi yang tidak terkendali, dikhawatirkan dapat memperlebar jurang kesenjangan ekonomi antar kelompok masyarakat di desa yang kebanyakan sebagai pemasok bahan pangan," jelas dia, dalam keterangannya, Rabu (11/4/2018).

Juliari berharap, konsumen bisa membeli dengan harga wajar, sementara disisi lain harga produksi petani juga tidak terlalu jatuh.

"Terlebih menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri nanti harga bahan pokok harus tetap dipantau," ujar dia.

Kepala BPS Jateng Margo Yuwono mengungkapkan, deflasi yang terjadi sebesar 0,004 persen yang disebabkan penurunan berbagai harga komoditas, yakni harga beras, daging ayam ras, sayuran buncis dan kangkung.

Deflasi juga terjadi di Kota Tegal sebesar 0,27 disebabkan turunnya harga beras dan cabai rawit.

"Upaya pemerintah untuk menstabilkan harga beras cukup berhasil," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng mencatat, Jateng mengalami deflasi sebesar 0,004 persen pada Maret 2018. Kemudian deflasi tertinggi terjadi di Purwokerto sebesar 0,44 persen.(*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved