Musibah Longsor
Berbulan-bulan Menderita Akhirnya Warga Suwidak Buka Jalan Baru di Bekas Longsoran
Berbulan-buolan Menderita Akhirnya Warga Suwidak Buka Jalan Baru di Bekas Longsoran, Rabu (2/4)
Penulis: khoirul muzaki | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Harapan warga Desa Suwidak dan Dusun Sikenong Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara untuk memiliki jalan baru bakal terealisasi.
Warga berinisiatif membuka jalan akses yang menghubungkan desa mereka ke desa atau kecamatan lain.
Kepala Urusan Keuangan Desa Suwidak Nirdiyanto mengatakan, pembukaan jalan akses telah dimulai pengerjaannya dengan panjang sekitar 275 meter.Pembukaan jalan ini dilakukan secara swadaya oleh masyarakat dengan bantuan alat berat.
Pembukaan jalan ini merupakan penantian panjang warga di dua desa paska longsor memutus jalan kabupaten di dusun Pramen Bantar, awal Januari 2018 lalu.

"Pembukaan jalan dimulai, nanti untuk akses warga ke luar desa," katanya, Rabu (2/4)
Menurut Nirdiyanto, pembukaan jalan itu mempertimbangkan kebutuhan warga yang telah berbulan-bulan menderita karena jalan putus.Pembangunan jalan ini dilakukan dengan meratakan bakas longsoran di sisi bekas jalan kabupaten yang telah lenyap tersapu longsor.
Permukaan jalan yang telah terbentuk kemudian dipadatkan dengan bebatuan agar tak ambles ketika dilewati kendaraan. Selanjutnya, jalan akan dipadatkan kembali dengan pasir dan batu (sirtu) sehingga layak untuk dilalui kendaraan. Pembangunan ini murni berasal dari swadaya atau iuran masyarakat.

"Nanti targetnya pembangunannya pokoknya sampai bisa dilalui kendaraan roda empat,"katanya
Jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Suwidak dan Bantar sebelumnya ikut terimbas pergerakan tanah di wilayah itu, awal tahun 2018.Selain memutus jalan antardesa, longsor di Dusun Pramen, Desa Bantar merusak puluhan rumah hingga 50-an Kepala Keluarga (KK) harus direlokasi.
Jalan sempat dialihkan melalui Desa Karangtengah Wanayasa yang dibuka oleh para relawan. Namun kondisi jalan alternatif itu kini kembali rusak dan tidak layak dilalui kendaraan roda empat.
Warga akhirnya memutuskan untuk membuka jalan baru di area bekas longsoran karena dinilai lebih strategis. (tribunjateng/cetak/aqy)