Keren! Indonesia Beli 8 Helikopter Apache AH-64 E, Serah Terima di Lanumad Ahmad Yani
Dua helikopter Apache AH - 64 E asal Amerika Serikat ini unjuk kebolehan di langit Lanumad Ahmad Yani Semarang, Rabu (16/5/2018).
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: galih permadi
Laporan Wartawan Tribun Jateng Rahdyan Trijoko Pamungkas
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dua helikopter Apache AH - 64 E asal Amerika Serikat ini unjuk kebolehan di langit Lanumad Ahmad Yani Semarang, Rabu (16/5/2018).
Alusista asal Amerika Serikat ini bermanuver, dan beraktraksi seolah menunjukkan kemampuan berperangnya.
Selain itu ada juga enam helikopter Apache berjenis sama yang terparkir rapi di parking stand Skadron 13.
Delapan helikopter serbu yang didatangkan langsung dari Amerika Serikat itu baru saja diserahterimakan oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu kepada panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang diwakili Aslog Panglima TNI Laksda TNI Bambang Nariyono.
Kemudian helikopter itu juga mendapatkan sertifikat kelaikan udara militer heli dari Kepala Pusat Kelaikan Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan kepada Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan darat.
Selanjutnya, helikopter canggih ini dilakukan petasbihan berupa penyiraman air kembang,dan pemberian nomor registrasi apache oleh Ryamizard, Aslog Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Darat, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut, dan Ketua komisi I DPR I.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, mengatakan helikopter Apache AH 64 E ini merupakan helikopter perang yang canggih, dan berteknologi tinggi.
Penyerahan delapan unit helikopter tersebut merupakan bagian upaya pemenuhan kebutuhan alutsista TNI untuk memperkuat postur ketahanan negara.
"Dimana untuk mengantisipasi dinamika dimensi ancaman yang nyata, dan yang tidak nyata," tuturnya.
Kehadiran helikopter ini, kata dia, diharapkan dapat memperkuat jajaran TNI Angkatan Darat yang memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kedaulatan, dan integritas negara.

Pengadaan helikopter merupakan kerjasama pemerintah Amerika Serikat melalui Program Managemen Office (PMO).
"Yang ingin saya sampaikan pada prinsipnya pembelian helikopter Government to Government (G to G) antar negara. Tidak ada perantara, tidak mark up yang penting murni menggunakan anggaran negara dengan harga terpampang jelas," jelasnya.
Terkait harga, lanjutnya, satu helikopter Apache AH - 64 E ini dibandrol seharga 41 juta USD.
Jadi keseluruhan anggaran negara yang dikeluarkan untuk belanja helikopter sebesar 328 juta USD.
"Helikopter yang dibeli ini sangat lengkap. Siap operasional, dan siap tempur," tuturnya.
Ryamizard mengatakan anggota TNI Angkatan Darat telah diberikan pelatihan di Amerika Serikat selama enam bulan agar dapat mengoperasionalkan helikopter tersebut.
Di samping itu, Kepala Satuan Angkatan Darat (KASAD) juga akan mengirimkan anggotanya agar lebih mahir mengoperasionalkan helikopter asal Amerika Serikat.
"Jadi tidak ada hal-hal fatal karena kekeliruan yang sebenarnya tidak boleh terjadi," tegasnya.
Terkait pernah di embargo, pihaknya telah bernegosiasi bahwa alutsista yang dibeli di Amerika Serikat ini dapat digunakan dimana saja. Helikopter yang dibeli tersebut untuk mengamankan Republik Indonesia.
"Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Dimana saja ada masalah pesawatnya boleh digunakan, "ujar dia.(*)