FOCUS
Mendesak Pengaktifan Jembatan Timbang
Peristiwa di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes sore itu, menimbulkan 12 orang meninggal dunia, dua luka berat, tujuh luka
Penulis: m nur huda | Editor: iswidodo
Tajuk ditulis oleh wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Minggu (20/5) sore, saat masyarakat sedang asyik bersama kerabat untuk ngabuburit menunggu azan maghrib dan berbuka puasa, tetiba truk besar bermuatan gula melaju tanpa kendali dan melibas apapun di hadapannya.
Peristiwa di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes sore itu, menimbulkan 12 orang meninggal dunia, dua orang luka berat, tujuh orang luka ringan.
Dan ternyata, di tanggal yang sama pada Maret 2018, peristiwa serupa juga terjadi tidak jauh dari lokasi kali ini, yakni hanya berjarak sekitar 400 meter, di Desa Pagojengan, Kecamatan Paguyangan, Brebes.
Saat itu, enam orang meninggal dunia dan tujuh orang mengalami luka- luka saat truk pengangkut kedelai menyeruduk mobil pikap dan lima sepeda motor.
Jalan nasional jalur Tegal-Purwokerto itu kini merupakan favorit sopir truk dari Jakarta atau Semarang menuju daerah di selatan, semisal Purwokerto, Cilacap, dan sebagainya. Jalur tengah Jateng itu menjadi penghubung jalur pantura dan jalur selatan.
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jateng di Bumiayu, ditemukan fakta bahwa rem truk tidak blong.
Penyebab kecelakaan karena jalan turunan panjang namun landai sepanjang dua kilometer, membuat kecepatan truk terus bertambah. Truk yang muatannya melebihi tonase, tentu akan sulit dikendalikan.
“Sopir diduga juga telah menggunakan rem tangan tapi tidak berhasil," jelas DirlantasPolda Jateng, Kombes Pol Bakharuddin.
Fakta lain, ternyata truk itu melebihi tonase. Yang diizinkan, adalah 20 ton sementara truk ini membawa beban seberat 38 ton, ada kelebihan beban 18 ton.
Celakanya,sejak adanya alih kewenangan pengelolaan jembatan timbang dari provinsi ke pusat sebagai lanjutan kasus pungutan liar (pungli), jembatan timbang di Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas ini ditutup pemprov.
Kini, Bupati Brebes, Idza Priyanti akan mengusulkan pengaktifan kembali jembatan timbang itu, untuk antisipasi masuknya kendaraan overload ke wilayah Brebes.
Sementara menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2018, kepadatan arus lalulintas akan terus bertambah. Bukan hanya para pemudik yang ingin pulang kampung lebih awal, namun juga truk-truk besar bermuatan berbagai kebutuhan Lebaran akan menempuh jalur ini.
Sudah tak ada alasan lagi untuk tidak mengaktifkan jembatan timbang. Selain untuk mengawasi muatan truk, juga agar badan jalan tidak mudah rusak karena kelebihan beban.
Perlu dicatat, ada dua hal penting atas keberadaan jembatan timbang ini. Pertama, jangan sampai peristiwa kecelakaan fatal akibat truk kelebihan tonase terjadi ketiga kalinya di daerah ini, termasuk di daerah lain.
Kedua, percuma jika jembatan timbang diaktifkan namun masih ada truk melebihi tonase yang lolos. Kita tak ingin peristiwa terungkapnya tindakan pungli oleh Gubernur Jawa Tengah pada petugas di Batang beberapa tahun lalu, hanya sia-sia! (tribunjateng/cetak/had)