Bandara Ahmad Yani Tutup Empat Jam
Prakirawan Stamet Ahmad Yani Semarang Gempita Icky memperkirakan debu vulkanik bergerak menuju ke arah utara.
Gempita Icky menuturkan arah angin di lapisan bawah atau permukaan itu arahnya dari utara ke selatan. Namun untuk di lapisan atas arah anginnya berhembus dari arah Tenggara ke Selatan.
"Jadi kalau dari arah Tenggara Selatan dia ke arahnya utara. Jadi abu vulkanik merapi yang ada di selatan itu bisa mengarah ke Semarang," jelasnya, Jumat (1/6).
Kata dia, faktor menyebabkan abu vulkanik menuju ke Semarang karena lapisan angin di bagian atas tersebut mengarah ke Semarang. Hal ini menyebabkan abu vulkanik terbawa hingga ke arah Semarang.
"Perubahan angin di musim kemarau dominasinya itu dari timur yakni bisa dari arah tenggara bisa ke selatan. Karena pada musim kemarau itu yang sedang berlangsung di Australia otomatis arus udara yang dari Australia itu dominannya ke arah utara," paparnya.
Ia mengatakan BMKG memprediksi arah angin dari sore hingga malam hari masih akan bertahan ke utara. Namun pihaknya akan terus memantau posisi pergerakan angin.
"Kalau melihat kondisi abu vulkanik hingga malam hari mungkin sudah mulai menipis," tukasnya.
Hutan terbakar
Saat Gunung Merapi meletus freatik, Jumat (1/6) pagi, sejumlah titik kebakaran terjadi di hutan di sekitar gunung, satu di antaranya di hutan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).
Menurut Sukiman Mohtar Pratomo, Koordinator Komunitas Radio Merapi, Klaten, titik-titik kebakaran yang terjadi di hutan itu terjadi setelah letusan freatik. Namun, menurutnya kejadian hutan terbakar bukan disebabkan awan panas.
"Ada beberapa titik kebakaran di barat laut. Kebakaran itu disebabkan oleh material jatuhan atau balistik yang masih panas. Sekarang sudah padam," ujarnya, Jumat (1/6) siang.
Ia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tetap beraktivitas tetapi lebih waspada. "Jadi hingga saat ini Merapi tak mengeluarkan awan panas. Masyarakat agar tetap tenang," urainya.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Klaten Bambang Giyanto menjelaskan di Klaten ada sejumlah warga yang sempat mengungsi usai Merapi meletus freatik, Jumat pagi.
Mereka yang mengungsi adalah warga Dukuh Sambungrejo dan warga Desa Balerante yang mengungsi ke Balai Desa Balerante. Siang hari mereka pulang.
Dinkes dan BPBD Siapkan Masker