Mudik Lebaran
Damar Tak Sabar Coba Jalan Tol Baru Semarang - Solo, Ini Yang Dia Persiapkan
Ia mengaku penasaran ingin melihat perkembangan proyek jalan tol Semarang-Solo, begitu pun sensasi ketika melaluinya.
"Perlu ada perhatian khusus di sana, petugas harus lebih siap siaga di simpul-simpul tersebut," tuturnya.
Jika tak diantisipasi secara baik, Bambang menyatakan, simpul-simpul pertemuan arus lalu lintas kendaraan itu bisa menjadi sumbatan-sumbatan yang menimbulkan kemacetan parah. Sehingga, dapat berpotensi mengganggu kelancaran arus mudik secara keseluruhan.
"Simpul-simpul ini sekaligus bisa menjadi bahan evaluasi terkait dengan rekayasa lalu lintas pada saat arus mudik. Hasil evaluasi bisa menjadi bahan agar pada tahun depan rekayasa lalu lintas saat mudik bisa lebih baik lagi," ucapnya.
Selain untuk mengatur kepadatan arus lalu lintas, Bambang mengungkapkan, petugas lintas sektoral yang ditunjang dengan posko-posko, di simpul-simpul pertemuan arus, juga diperlukan guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, terutama bila terjadi di tengah tol fungsional.
Hal itu seperti kejadian pecah ban, kendaraan mogok, atau lain-lain. Antisipasi itu mengingat kondisi tol fungsional yang belum mempunyai fasilitas umum memadai.
"Mau istirahat saja agak susah, apalagi nanti jika terjadi mogok dan lain-lain. Keselamatan dan keamanan pengguna jalan perlu mendapat perhatian lebih, selain kelancaran arus lalu lintas," tandasnya.
Meski demikian, Bambang berujar, para pemudik tak jarang akan mencari keseimbangan sendiri. Hal itu misalnya dengan menyiasati jadwal perjalanan mudik-balik, agar tak berbarengan dengan mayoritas pemudik lain.
"Ini fenomena luar biasa. Tak jarang mereka pulang kampung jauh-jauh hari sebelumnya, dan balik belakangan, atau bahkan sudah balik saat arus mudik masih berlangsung," urainya.
Tak jarang pula, sambung dia, para pemudik pulang kampung saat arus mudik-balik telah mendekati usai. "Itu dilakukan agar mereka tetap bisa mudik dengan lancar dan nyaman," tukasnya. (tim)